Ariasandy mengatakan bahwa pihaknya sudah menanyakan langsung perihal berita tangkapan layar tersebut kepada redaksi media daring nasional yang bersangkutan.

Pihak tvonenews.com menyatakan tidak pernah meliput apalagi membuat berita seperti yang disebar di media sosial tersebut.

“Postingan tersebut merupakan hoaks yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan untuk memprovokasi ormas Flobamora dan Aliansi Petir di Jakarta yang menggelar unjuk rasa berkaitan dengan polemik penerimaan calon taruna Polda NTT,” ujar mantan Kapolres TTS itu.

Dia menambahkan bahwa penyebaran berita bohong atau hoaks dapat menimbulkan keresahan dan memicu konflik di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, pihaknya akan menindak tegas setiap upaya penyebaran hoaks yang dapat merusak keharmonisan dan keamanan di NTT.

Kabid Humas juga menambahkan bahwa selain penyebar berita bohong dari akun TikTok tersebut, pihaknya juga akan menindak pemilik media sosial lain yang turut menyebarkan berita hoaks tersebut.

“Dengan adanya langkah tegas ini, kami harapkan agar masyarakat khususnya di NTT bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkas Kabid Humas Polda NTT.