Labuan Bajo – Kepolisian Resor (Polres) Manggarai Barat menerjunkan puluhan personel untuk mengamankan tahapan pendaftaran pasangan calon (paslon) kepala daerah dalam Pilkada Manggarai Barat 2024 yang dilaksanakan pada Kamis (29/8) pagi.

Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama melalui tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun ini.

Pada hari ini, tiga pasangan calon dijadwalkan akan mendaftarkan diri ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manggarai Barat pada waktu yang berbeda.

Pasangan Edistasius Endi dan dr. Yulianus Weng (Edi-Weng) dijadwalkan mendaftar pada pukul 08.00 WITA, diikuti oleh pasangan Christo Mario Y Pranda dan Richardus Tata Santani (Mario-Richrad) pada pukul 13.00 WITA, dan terakhir pasangan Bernadus Barat Daya serta Marselinus Jeramun yang dijadwalkan mendaftar pada pukul 17.00 WITA.

Baca Juga:  Ketua DPD PAN Marsel Jeramun Siap Maju di Pilkada Mabar 2024

Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan matang untuk menghadapi berbagai kemungkinan gangguan selama proses pendaftaran berlangsung.

“Selama tahap pendaftaran, kami siagakan 66 personel yang tersebar di berbagai titik strategis di kantor KPU Manggarai Barat. Ini untuk memastikan bahwa proses pendaftaran berjalan dengan aman dan lancar tanpa hambatan apapun,” ujarnya.

Baca Juga:  KPU Mabar: Proses Coklit Data Pemilih Pilkada 2024 di Manggarai Barat Capai 70 Persen

Christian menjelaskan bahwa Polres Manggarai Barat tidak akan meremehkan potensi gangguan dan akan melaksanakan pengamanan secara maksimal terhadap kegiatan pendaftaran paslon di KPU Manggarai Barat.

“Kami sudah melakukan pemetaan terhadap potensi kerawanan saat pendaftaran paslon. Hasil pemetaan inilah yang menjadi dasar penempatan personel kepolisian di lapangan untuk melakukan pengamanan terbuka maupun tertutup, sehingga tidak ada gesekan apapun saat tahap pendaftaran,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pengamanan yang dilakukan Polres Manggarai Barat berpedoman pada SOP (Standard Operational Procedure) yang ada, dengan mengedepankan pendekatan humanis.