“Dalam simulasi ini, kami melakukan penanganan secara tegas dan terukur dengan mengedepankan langkah-langkah humanis. Tim negosiator yang terdiri dari personel Polwan diterjunkan untuk menenangkan aksi massa,” ungkap Kapolres Manggarai Barat yang merupakan Alumni Akpol angkatan 2006 itu.
Kapolres Mabar juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar prosedur operasional dalam pengambilan keputusan selama menghadapi situasi genting.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil sesuai dengan hukum yang berlaku dan Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Perkap),” tuturnya.
AKBP Christian Kadang menambahkan bahwa simulasi ini merupakan wujud kesiapan kepolisian dalam mengawal dan mengamankan tahapan Pilkada.
“Kami berharap simulasi Sispamkota ini membuat kesiapan aparat keamanan semakin optimal, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terjaga dengan baik,” kata Kapolres Mabar.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada. “Mari kita ciptakan Pilkada di Manggarai Barat yang aman, damai, dan sejuk,” ajaknya.
Mengenai tingkat kerawanan Pilkada di wilayah Manggarai Barat, Kapolres Mabar mengungkapkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu untuk memetakan titik-titik rawan berdasarkan deteksi dini.
“Jika berkaca pada Pemilu 2024 lalu, TPS di Kabupaten Manggarai Barat masih aman dan kondusif. Namun, kami tidak akan meremehkan situasi, dan penebalan pengamanan akan diberlakukan jika diperlukan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.