“Hanya laut Flores yang belum ada industri perikanan di Indonesia, sering saya minta Ibu Susi Pudjiastuti agar kapal-kapal itu tidak dibom, saya mau ambil itu kapal karena nalayan kami tidak ada kapal,” katanya.

Pusat Wisata Kuliner Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, kehadiran KMP Komodo di Labuan Bajo merupakan salah satu wujud kontribusi ASDP dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat. Hal ini khususnya bagi yang ingin menikmati keindahan alam di Pulau Komodo, Pulau Padar dan Pantai Pink.

KMP Komodo didesain sebagai kapal wisata berkapasitas 80 orang yang dilengkapi dengan fasilitas dan kenyamanan bagi penumpangnya seperti AC, tempat duduk yang bisa diatur kemiringannya (reclining seat), mini bar, layanan hiburan serta mushola.

Kapal akan melaju dengan kecepatan sembilan knot. Setiap ruangan di KMP Komodo dirancang untuk dapat memberikan kenyamanan kepada penumpangnya.

Salah satu bagian menarik, KMP Komodo menghadirkan area terbuka beratapkan luvre yang berada di bagian atas dek kapal. Di area terbuka ini penumpang dapat duduk-duduk di kursi kayu sembari menikmati pesona laut Labuan Bajo yang diharapkan membuat perjalanan semakin berkesan.

Selain itu, disediakan juga fasilitas kursi bagi penumpang kapal yang ingin berjemur, menikmati keindahan pemandangan Labuan Bajo dari atas kapal.

“Kami ingin memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan kepada para penumpang, khususnya wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Nasional Komodo, Pulau Padar dan Pink Beach,” tutur Ira.

Selain itu, Ia juga ingin mengembangkan TPI Modern lebih dari sekadar tempat pelelangan ikan, tetapi juga menjadi pusat wisata kuliner. “Kami lakukan pelatihan wirausaha kepada para pemilik lapak di TPI ini yang nantinya akan jadi pusat kuliner warga Manggarai Barat”, katanya.

TPI baru ini modern, aman, nyaman, dan tertib yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat setempat dan juga dapat menjadi destinasi kuliner Labuan Bajo. Untuk dermaga TPI, kapasitasnya kini mampu menampung hingga 680 unit kapal-kapal jetty berukuran rata-rata tujuh GT.

Sedangkan untuk tempat pelelangan ikan dengan luas lahan 4.768 meter persegi dan luas bangunan 2.426 meter persegi akan menyediakan 45 unit kios serta 136 pedagang lapak kering dan basah sebagai lokasi penjualan ikan segar. Selain itu, di lokasi TPI juga disediakan fasilitas parkir untuk 50 unit kendaraan. Ada fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta tiap Minggu akan digelar kegiatan yang menarik bagi pengunjung dan masyarakat seperti festival ikan, kuliner Labuan Bajo, dan aktivitas lainnya.

Nantinya, TPI modern ini akan diserahkan kepada pemerintah kabupaten Manggarai Barat serta lahan dan bangunan TPI Milik Pemkab akan diserahkan kepada ASDP. “Kami juga memberikan beasiswa kepada anak Nelayan, rehabilitasi kebersihan lingkungan dan pembangunan bak sampah serta terus mengawal kebersihan di lingkunga TPI ini,” kata Ira.

Sementara itu, Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni sebagai perwakilan sinergi BUMN dalam pembangunan Dermaga Rinca berharap dermaga tersebut bisa memperlancar arus barang sehingga bisa menekan biaya logistik. Keberadaan fasilitas baru berupa dermaga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi warga Desa Rinca, terutama memudahkan dalam mengangkut logistik.

 

Sumber: Detik.com