Labuan Bajo jadi salah satu dari 10 destinasi wisata yang ditetapkan oleh pemerintah. Sebagai “Bali Baru”, kawasan ini memiliki keindahan tersendiri dengan barisan bukit di sepanjang garis pantai.

Sebagaimana dilansir Antara, panorama hamparan pasir berwarna merah muda di Pantai Pink dan pesona Pulau Komodo yang dengan salah satu kejabaiban dunia. Karena ekosistem alami dan satwa komodo, membuat daerah ini memiliki keunggulan yang unik.

Namun, keindahan alam saja tidak cukup untuk menarik lebih banyak wisatawan baik domestik maupun internasional. Harus didukung dengan infrastruktur yang memadai, seperti akses transportasi, baik darat, laut, udara maupun penyeberangan.

Selain itu masyarakat perlu diberdayakan untuk memaksimalkan potensi yang ada baik dari segi perhotelan, kuliner maupun ekonomi kreatif. Pengembangan ini dimulai dari usaha kecil mikro dan menengah (UMKM), seperti kerajinan tangan untuk oleh-oleh.

Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melihat perlu adanya perbaikan di segala lini. Hal itu bisa mendongkrak perekonomian masyarakat dari sektor andalan Labuan Bajo, yaitu pariwisata.

“Saya melihat Manggarai Barat memiliki potensi yang besar, tapi membutuhkan penataan lebih baik. Apalagi dengan dikumandangkannya komodo sebagai hewan langka hanya satu-satunya di dunia, maka kita perlu menjaga dengan baik, menyiapkan tempat-tempatnya dengan benar agar semakin banyak wisatawan,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menteri Rini memerintahkan PT ASDP Indonesia Ferry untuk membangun pelabuhan marina, mengoperasikan kapal wisata ke setiap destinasi favorit serta tempat pelelangan ikan (TPI) modern.

Ia juga mengajak enam BUMN, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) untuk memperbarui dermaga di Pulau Rinca dan Komodo.

Saat ini KMP Komodo, Dermaga Pulau Rinca serta TPI Modern sudah bisa digunakan setelah diresmikan oleh Menteri Rini pada Jumat (7/12) lalu.

Kehadiran KMP Komodo dan Dermaga Pulau Rinca diharapkan bisa mendukung kemajuan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Dengan hadirnya KMP Komodo yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), kini masyarakat dan wisatawan bisa memanfaatkan transportasi laut yang aman, nyaman dan terjangkau menuju Pulau Komodo, Pulau Padar dan Pantai Pink.

“Saya terus mendukung agar ASDP tidak hanya mendorong konektivitas antar pulau tetapi juga mampu mendorong pengembangan pariwisata dan perekonomian masyarakat setempat,” katanya.

Adapun, pembangunan Dermaga Rinca menelan dana Rp 4,38 miliar. Keberadaan dermaga baru itu memungkinkan kapal-kapal berukuran besar, termasuk “speed boat” untuk merapat ke Pulau Rinca.

“Sebelumnya dermaga di pulau ini hanya terbuat dari kayu, namun sekarang sudah dibangun dengan baik berkat sinergi enam BUMN. Semoga keberadaan dermaga ini bisa membantu masyarakat Pulau Rinca terutama untuk bisa menjadi sarana penunjang transportasi masyarakat. Terima kasih kepada BUMN yang sudah terlibat, ” kata Rini.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B. Laiskodat menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat dalam mengembangkan pariwisata Labuan Bajo yang berada di Kapubaten Manggarai Barat ini. “Dalam rangka mendorong salah satu provinsi dengan pariwisata terbaik di Indonesia, pembangunan ini menjadi roh buat NTT untuk lebih percaya diri,” ujarnya.

Ia menyebut dengan peningkatan APBD dari Rp 4,9 triliun tahun ini menjadi Rp 5,4 triliun di tahun depan, perlu dikembangkan lagi. Terutama di sektor kelautan dan perikanan, khususnya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

“Hanya laut Flores yang belum ada industri perikanan di Indonesia, sering saya minta Ibu Susi Pudjiastuti agar kapal-kapal itu tidak dibom, saya mau ambil itu kapal karena nalayan kami tidak ada kapal,” katanya.

Pusat Wisata Kuliner Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, kehadiran KMP Komodo di Labuan Bajo merupakan salah satu wujud kontribusi ASDP dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat. Hal ini khususnya bagi yang ingin menikmati keindahan alam di Pulau Komodo, Pulau Padar dan Pantai Pink.

KMP Komodo didesain sebagai kapal wisata berkapasitas 80 orang yang dilengkapi dengan fasilitas dan kenyamanan bagi penumpangnya seperti AC, tempat duduk yang bisa diatur kemiringannya (reclining seat), mini bar, layanan hiburan serta mushola.

Kapal akan melaju dengan kecepatan sembilan knot. Setiap ruangan di KMP Komodo dirancang untuk dapat memberikan kenyamanan kepada penumpangnya.

Salah satu bagian menarik, KMP Komodo menghadirkan area terbuka beratapkan luvre yang berada di bagian atas dek kapal. Di area terbuka ini penumpang dapat duduk-duduk di kursi kayu sembari menikmati pesona laut Labuan Bajo yang diharapkan membuat perjalanan semakin berkesan.

Selain itu, disediakan juga fasilitas kursi bagi penumpang kapal yang ingin berjemur, menikmati keindahan pemandangan Labuan Bajo dari atas kapal.

“Kami ingin memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan kepada para penumpang, khususnya wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Nasional Komodo, Pulau Padar dan Pink Beach,” tutur Ira.

Selain itu, Ia juga ingin mengembangkan TPI Modern lebih dari sekadar tempat pelelangan ikan, tetapi juga menjadi pusat wisata kuliner. “Kami lakukan pelatihan wirausaha kepada para pemilik lapak di TPI ini yang nantinya akan jadi pusat kuliner warga Manggarai Barat”, katanya.

TPI baru ini modern, aman, nyaman, dan tertib yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat setempat dan juga dapat menjadi destinasi kuliner Labuan Bajo. Untuk dermaga TPI, kapasitasnya kini mampu menampung hingga 680 unit kapal-kapal jetty berukuran rata-rata tujuh GT.

Sedangkan untuk tempat pelelangan ikan dengan luas lahan 4.768 meter persegi dan luas bangunan 2.426 meter persegi akan menyediakan 45 unit kios serta 136 pedagang lapak kering dan basah sebagai lokasi penjualan ikan segar. Selain itu, di lokasi TPI juga disediakan fasilitas parkir untuk 50 unit kendaraan. Ada fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta tiap Minggu akan digelar kegiatan yang menarik bagi pengunjung dan masyarakat seperti festival ikan, kuliner Labuan Bajo, dan aktivitas lainnya.

Nantinya, TPI modern ini akan diserahkan kepada pemerintah kabupaten Manggarai Barat serta lahan dan bangunan TPI Milik Pemkab akan diserahkan kepada ASDP. “Kami juga memberikan beasiswa kepada anak Nelayan, rehabilitasi kebersihan lingkungan dan pembangunan bak sampah serta terus mengawal kebersihan di lingkunga TPI ini,” kata Ira.

Sementara itu, Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni sebagai perwakilan sinergi BUMN dalam pembangunan Dermaga Rinca berharap dermaga tersebut bisa memperlancar arus barang sehingga bisa menekan biaya logistik. Keberadaan fasilitas baru berupa dermaga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi warga Desa Rinca, terutama memudahkan dalam mengangkut logistik.

 

Sumber: Detik.com