Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi meminta masyarakat untuk menerima dengan lapang dada hasil rekapitulasi Pilpres 2024. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap upaya percepatan yang terus dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyelesaikan rekapitulasi suara nasional.

Menkominfo menegaskan pentingnya masyarakat untuk menyaksikan pengumuman hasil Pilpres 2024 yang akan disampaikan dalam rapat pleno terbuka oleh KPU pada tanggal 20 Maret 2024 mendatang.

“Karena rakyat sudah memberikan suaranya, sudah membuat keputusan, kita terima hasilnya. Tunggu sambil menanti hasil resmi yang disampaikan oleh penyelenggara pemilu, dalam hal ini yaitu KPU,” kata Budi Arie dalam keterangannya, dikutip Selasa (19/3).

Menurutnya, pemerintah menghadapi berbagai tantangan besar menjelang pengumuman hasil Pilpres 2024. Salah satunya adalah narasi dugaan kecurangan pemilu yang telah menyita perhatian masyarakat.

“Tantangan terbesar bukan hanya terletak pada persaingan antar calon atau partai politik, tetapi juga pada potensi polarisasi masyarakat. Apalagi di ruang publik, belakangan ini banyak beredar narasi mengenai kecurangan hasil Pemilihan Umum 2024,” ujar mantan Ketua Umum Projo ini.

Hingga saat ini, KPU telah mengesahkan rekapitulasi suara nasional di 34 dari 38 provinsi Indonesia. Terdapat empat provinsi yang masih perlu direkapitulasi di tingkat nasional, yaitu Jawa Barat, Papua, Papua Pegunungan, dan Maluku.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, menyatakan bahwa proses rekapitulasi masih berlanjut, dengan keyakinan bahwa empat provinsi tersebut akan segera selesai direkapitulasi.

Hasil rekapitulasi suara nasional menunjukkan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendominasi dengan meraih 427.871 suara di 128 wilayah PPLN, diikuti oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 125.110 suara, dan posisi ketiga ditempati oleh pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang mendapatkan 118.385 suara.

Rekapitulasi nasional ini juga menunjukkan dominasi pasangan Prabowo-Gibran di 32 provinsi, sementara dua provinsi sisanya didahului oleh pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Berikut hasil rekapitulasi tingkat nasional di 34 provinsi yang sudah dilakukan KPU:

1. Yogyakarta
Anies-Muhaimin: 496.280
Prabowo-Gibran: 1.269.265
Ganjar-Mahfud: 741.220

2. Gorontalo
Anies-Muhaimin: 227.354
Prabowo-Gibran: 504.662
Ganjar-Mahfud: 41.508

3. Kalimantan Tengah
Anies-Muhaimin: 256.811
Prabowo-Gibran: 1.097.070
Ganjar-Mahfud: 158.788

4. Bali
Anies-Muhaimin: 99.233
Prabowo-Gibran: 1.454.640
Ganjar-Mahfud: 1.127.134

5. Lampung
Anies-Muhaimin: 791.892
Prabowo-Gibran: 3.554.310
Ganjar-Mahfud: 764.486

6. Bangka Belitung
Anies-Muhaimin: 204.348
Prabowo-Gibran: 529.883
Ganjar-Mahfud: 151.109

7. Kalimantan Barat
Anies-Muhaimin: 718.641
Prabowo-Gibran: 1.964.183
Ganjar-Mahfud: 534.450

8. Sumatera Selatan
Anies-Muhaimin: 997.299
Prabowo-Gibran: 3.649.651
Ganjar-Mahfud: 606.681

9. Jawa Tengah
Anies-Muhaimin: 2.866.373
Prabowo-Gibran: 12.096.454
Ganjar-Mahfud: 7.827.335

10. DKI Jakarta
Anies-Muhaimin: 2.653.762
Prabowo-Gibran: 2.692.011
Ganjar-Mahfud: 1.115.138

11. Kepulauan Riau
Anies-Muhaimin: 370.671
Prabowo-Gibran: 641.388
Ganjar-Mahfud: 140.733

12. Nusa Tenggara Timur
Anies-Muhaimin: 153.446
Prabowo-Gibran: 1.798.753
Ganjar-Mahfud: 958.505