Tajukflores.com – Setelah melalui sejarah panjang, Pramuka tak lagi menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah. Ini tertuang dalam aturan baru yang diteken Mendikbudristek RI Nadiem Makarim yakni Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2024 (Permendikbud 12/2024). Meskipun tetap ada, namun Pramuka hanya menjadi pilihan.
Ekstrakurikuler atau yang akrab disebut dengan eksul adalah kegiatan pendidikan di luar jam belajar kurikulum standar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian, minat, dan kemampuan siswa di berbagai bidang di luar bidang akademik.
Sementara ekstrakurikuler wajib merupakan program yang harus diikuti oleh seluruh siswa, kecuali bagi mereka dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan.
Salah satu ekstrakurikuler wajib di sekolah adalah Pramuka, yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
“Siswalah yang tidak diwajibkan memilih Pramuka, tergantung dari minat mereka. Tapi, jika sekolah hanya menyediakan 1 ekstrakurikuler, maka ekstrakurikuler tersebut praktis adalah Pramuka,” jelas Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo di Jakarta, Senin (1/4).
Lalu seperti apa sejarah pramuka dan pelaksanaanya di Indonesia?
Sejarah Pramuka
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yakni sebuah organisasi pendidikan nonformal yang bertujuan utama untuk membentuk karakter, kepribadian, dan keterampilan generasi muda Indonesia.
Pramuka adalah warga Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan satya dan darma pramuka.
Kegiatan pramuka di Indonesia meliputi kegiatan belajar, berlatih, dan berbuat yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Pramuka merupakan organisasi kepanduan yang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Didirikan pada tanggal 14 Agustus 1961, Pramuka telah menjadi bagian integral dalam pendidikan dan pembinaan karakter generasi muda.
Pramuka berawal dari sebuah gerakan internasional yang dikenal dengan “Boy Scout” yang didirikan oleh Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, atau dikenal sebagai Baden-Powell, di Inggris pada tahun 1907.
Gerakan ini bertujuan untuk mendidik karakter para remaja dan membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk masa dewasanya.
Gerakan kepanduan ini masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda dengan istilah “Padvinder”. Gerakan ini awalnya hanya terbatas pada kelas atas orang Belanda dan kaum pribumi terdidik.
Pada tahun 1928, atas usulan KH. Agus Salim, istilah “Padvinder” diubah menjadi “Pandu” dan “Kepanduan”.
Pada tahun 1961, dengan adanya Keppres No. 238 tahun 1961, istilah “Pandu” dan “Kepanduan” diganti menjadi “Pramuka” dan “Kepramukaan”. Hal ini menandai lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia sebagai organisasi kepanduan yang resmi dan diakui oleh pemerintah.
Sejak saat itu, Pramuka terus berkembang pesat dan menjadi salah satu organisasi kepramukaan terbesar di dunia. Pramuka Indonesia aktif dalam berbagai kegiatan dan program untuk meningkatkan keterampilan, semangat kebangsaan, dan karakter anak-anak Indonesia.
Saat ini, Pramuka Indonesia memiliki sekitar 21 juta anggota dari berbagai usia dan latar belakang di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2010, tonggak sejarah penting bagi Pramuka terjadi dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta pada tanggal 24 November 2010.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka diundangkan di Jakarta pada tanggal 24 November 2010 oleh Menkumham Patrialis Akbar.
UU ini menegaskan peran penting Pramuka dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia dan memberikan landasan hukum yang kuat bagi pengembangannya.
Kapan Hari Pramuka Indonesia?
Hari Pramuka Indonesia dirayakan setiap tanggal 14 Agustus, sebagai penghormatan terhadap kelahiran Gerakan Pramuka Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961.
Hari ini juga dijadikan sebagai momen untuk mengukuhkan semangat kepramukaan di Indonesia dan mengingatkan pentingnya peran Pramuka dalam membentuk karakter bangsa.
Apa itu Tunas Kelapa Pramuka
Tunas Kelapa Pramuka merupakan sebutan untuk anggota Pramuka yang berusia antara 7 hingga 10 tahun. Mereka biasanya dipersiapkan sebagai calon anggota Pramuka Siaga yang akan menjadi anggota Pramuka yang lebih senior di masa depan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.