Seorang pria dengan seorang wanita ditemukan tewas di dalam mobil yang sedang di parkir di depan komplek pertokoan Wilayah Rembiga, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Senin (21/3).

Dari keterangan Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Mataram Komisaris Polisi Kadek Adi Budi Astawa, pihaknya mengevakuasi dua jenazah tersebut setelah mendapatkan informasi dari masyarakat.

“Pagi sekitar pukul 08.30 Wita, kami mendapatkan laporan masyarakat terkait temuan dua sosok jenazah di sebuah mobil,” demikian Kadek Adi menjelaskan.

Setelah itu, Tim Satreskrim Polresta Mataram bersama Tim identifikasi dari pihak kepolisian dan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram langsung menuju lokasi temuan.

“Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), kami membenarkan adanya kendaraan roda empat yang di dalamnya dalam ada dua orang dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Dari mulut kedua korban juga ada keluar busa,” kata Kadek Adi.

Baca Juga:  Suara PSI Meledak Jadi 3,13% Dinilai Janggal, Ternyata Bersumber dari Daerah Ini

Mesin Mobil dalam Keadaan Hangat

Lebih lanjut Kadek Adi menjelaskan, dalam proses identifikasi di lokasi, pihaknya menemukan bahwa mobil dalam keadaan mesin masih hangat dan di dalamnya situasi dingin dengan kaca berembun.

“Dari saksi pertama juga mengatakan, kalau mobil ditemukan kali pertama dalam keadaan mesin masih menyala dan AC (air conditioner/penyejuk udara) menyala,” tutur Kadek Adi.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari saksi kedua menyatakan bahwa kendaraan roda empat tersebut sudah parkir sejak Minggu (20/3) sore.

“Jadi diperkirakan mobil menyala dan ber-AC selama delapan sampai 12 jam,” demikian Kadek Adi menjelaskan.

Tidak hanya itu, dari dalam mobil juga ditemukan pakaian dan makanan. Ada juga nota atau struk pembelian bahan bakar minyak di SPBU kawasan Mandalika. “Struk itu tertanggal 17 Maret,” tutur Kadek Adi.

Baca Juga:  7 Warga NTT ODP Corona, Seluruh Sekolah Diliburkan Selama 14 Hari

Terkait identitas kedua korban, diketahui bahwa jenazah perempuan berinisial K asal Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Sedangkan untuk jenazah pria berinisial LH asal Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.

“Dari kartu identitas keduanya, si pria berstatus sudah menikah dan yang perempuan belum. Mereka berdua kelahiran tahun 1990,” ucap Kadek Adi.

Jenazah dari kedua orang tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.

“Dari dokter forensik sampaikan bahwa dari hasil cek fisik korban tidak ada indikator tanda-tanda kekerasan, sehingga kami berencana untuk melakukan pendalaman melalui autopsi,” kata Kadek Adi.

“Pihak keluarga kedua korban sudah kami kabarkan perihal berita duka ini. Jadi untuk autopsi atau tidak, itu kembali pada persetujuan pihak keluarga,” lanjut Kadek Adi.*