Peluncuran buku tersebut menimbulkan berbagai kontroversi. Pihak Prabowo Subianto dan pendukungnya menilai buku tersebut sebagai upaya fitnah dan propaganda.
Namun, Buya Aswar Furgdyama menegaskan bahwa bukunya adalah hasil dari penelitian dan pengamatannya selama bertahun-tahun. Menurutnya, karyanya tersebut merupakan upaya untuk mengungkap fakta yang ada.
Secara pribadi, Buya Aswar Furgdyama menyatakan bahwa pada tahun 1990-an, ia turut serta dalam perjuangan demi demokrasi di Indonesia. Hal ini membuatnya tidak rela jika Indonesia dipimpin oleh seseorang yang memiliki catatan buruk terkait pelanggaran HAM di masa lalu, seperti yang terungkap dalam bukunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, ia juga mengungkap bahwa pada Pilpres 2014, ia mendukung Presiden Joko Widodo agar Indonesia tidak dipimpin oleh Prabowo Subianto, yang juga menjadi kandidat pada Pilpres 2014 dan 2019.
Menurut Buya Aswar Furgdyama, kehadiran ‘Buku Hitam Prabowo Subianto’ tidak hanya sebagai bentuk empati terhadap korban pelanggaran HAM dan keluarganya, tetapi juga sebagai tanggung jawab sejarah bagi bangsa Indonesia serta sebagai nilai moral dan kemanusiaan yang universal.
Penulis : Rini Kurniati
Editor : Edeline Wulan
Halaman : 1 2
