Jakarta – PT HM Sampoerna Tbk merespons tudingan yang menyebut adanya keterkaitan perusahaan tersebut dengan Israel, yang diungkapkan oleh Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS).

Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita, menegaskan bahwa Philip Morris International (PMI), perusahaan induk PT HM Sampoerna Tbk, tidak memiliki atau mengoperasikan pabrik di Israel. Selain itu, baik Sampoerna maupun PT Philip Morris Indonesia, perusahaan induknya, tidak melakukan impor produk apa pun dari Israel.

“Sampoerna, yang didirikan di Indonesia pada tahun 1913, mengoperasikan dua fasilitas produksi Sigaret Kretek Mesin (SKM),” jelasnya dalam surat klarifikasi pada Sabtu, 11 November 2023, seperti dikutip dari linggaupos.co.id.

Dia menjelaskan bahwa satu fasilitas produksi menghasilkan produk tembakau inovatif bebas asap, sementara empat fasilitas lainnya memproduksi sigaret kretek tangan (SKT) yang padat karya.

Bahkan, PT HM Sampoerna Tbk telah lama menjalin kemitraan dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang dimiliki oleh pengusaha dan koperasi lokal untuk memproduksi SKT.

Lebih lanjut, Sampoerna mempekerjakan lebih dari 76.000 karyawan secara langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor di Asia Pasifik.

“Kami juga melibatkan rantai pasokan lokal di seluruh operasi kami dengan lebih dari 22.000 mitra petani tembakau dan cengkeh, serta 1.700 pelaku usaha Indonesia sebagai pemasok kami,” tambahnya.

Elvira Lianita menegaskan komitmen Sampoerna terhadap pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui program Sampoerna Retail Community (SRC).

Program ini mencakup sekitar 243.000 toko kelontong dan melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), memberikan manfaat kepada lebih dari 67.000 pelaku UMKM.

“Indonesia merupakan tujuan investasi prioritas bagi perusahaan induk kami. Sejak akuisisi Sampoerna pada tahun 2005, PMI telah berinvestasi lebih dari US$6,3 miliar di Indonesia,” terangnya.

Investasi terbaru pada 2023 bernilai lebih dari US$186 juta untuk membangun fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat.