Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate telah melakukan koordinasi secara terus menerus dengan PT Telkom dalam upaya penanganan dan pemulihan jaringan di Papua.
“Berdasarkan informasi yang kami peroleh, kapasitas backup yang tersedia seluruhnya sebesar 4,7 Gbps. Sekali lagi, yang terdampak 154 kapasitas backup seluruhnya 4,7 Gbps. Area atau daerah yang terdampak gangguan di Papua berada pada 4 titik yaitu Kota Jayapura, Abepura, Sentani, dan Sarmi. Bukan di seluruh Papua,” kata Johnny dalam Konferensi Pers di Ruang Media Center Kantor Kementerian Kominfo, Senin, Jakarta (7/6).
Adapun kapasitas 4,7 Gbps itu, kata Johnny ditunjang dari pemanfaatan link satelit sebesar 2.662 Mbps, radio long haul Palapa Ring Timur 500 Mbps atau setengah Gbps, dan radio long haul Sarmi-Biak 1,6 Mbps atau 1,6 Gbps.
Sementara untuk mengamankan kualitas link pada saat proses penyambungan, PT Telkom juga menyediakan backup link, khususnya untuk wilayah Manokwari dan Biak sebesar 40 Gbps melalui Palapa Ring Timur.
“Dengan demikian, harusnya kita pahami bahwa gangguan akibat terputusnya fiber optik itu 154 Gbps dan tersedia hanya 4,7 standby atau backup kapasitas. Sehingga belum memungkinkan pemulihan menyeluruh layanan telekomunikasi di wilayah 4 titik tersebut tekanannya di dasar laut,” jelas Johnny.
Ia memaparkan untuk menanggulangi dan mengatasi gangguan telekomunikasi di kawasan itu, membutuhkan peralatan khusus yaitu penggelaran kabel melalui kapal.
“Sementara Indonesia hanya memiliki 4 kapal yang memungkinkan mampu melakukan penggelaran kabel bawah laut. Dua diantaranya tidak berfungsi, satu sedang melakukan overhaul dan maintenance, dan hanya tersisa satu kapal, dan saat ini satu kapal itulah yang digunakan oleh PT. Telkom untuk menggelar, mengangkat kabel yang terputus, dan menyambung kabelnya, dilakukan di wilayah timur ke arah barat,” tuturnya.
Menkominfo Johnny juga berharap pemulihan layanan atau selesainya penyambungan kabel bawah laut itu dapat dilakukan secepatnya. Meskipun pada awal bulan Mei lalu, Kementerian Kominfo telah menyampaikan perkiraan sekitar minggu pertama bulan Mei.
“Semalam saya dapat kabar dari PT. Telkom yang mengatakan bahwa, seharusnya semalam sudah bisa diselesaikan. Namun, lagi-lagi terjadi cuaca yang buruk di laut di sekitar wilayah terputusnya kabel. Sehingga, operasi pemulihannya masih membutuhkan waktu,” jelasnya.
Oleh karena itu, Menteri Johnny berharap PT Telkom dapat menyelesaikan persoalan tersebut paling lambat dalam kurun waktu satu minggu kedepan.
“Setidaknya di bulan ini pemulihan operasi ke kapasitas semula bisa dilakukan,” harap Menteri Johnny.
Menkominfo kembali menegaskan agar target penyelesaian secara keseluruhan berakhir di bulan ini. “Dengan demikian, kami berharap bulan Juni ini pemulihan keseluruhan kabel lautnya itu selesai, kita bisa mengetahui langsung nanti penyebabnya apa,” ujarnya.
Johnny melanjutkan, PT. Telkom Indonesia sebetulnya telah menyiapkan rute-rute backup. Namun, akibat kondisi alam, permasalahan yang sama kembali terjadi.