Jakarta – Seruan untuk memboikot produk Danone Aqua yang disinyalir mendukung Israel menjadi perbincangan di X-Twitter sejak Sabtu, 11 November 2023 kemarin. Namun, seberapa banyak kita tahu tentang pemilik dari merek air minum terkemuka ini?
Aqua, merek air minum yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, pertama kali didirikan pada tahun 1973. Perusahaan ini oleh Tirto Utomo dengan nama PT Golden Mississippi.
Perusahaan ini terus berkembang pesat, dan pada tahun 1998, terjadi aliansi strategis antara Tirta Investama dan Danone melalui Danone Asia Holding Pte.Ltd. Pada tahun 2000, Aqua mulai mencantumkan ‘Danone’ di seluruh produknya, dan pada tahun 2001, Danone menjadi pemegang saham mayoritas Grup Aqua.
Meskipun Aqua golden Mississippi sempat tercatat di Bursa Efek Indonesia dan kemudian melakukan delisting secara sukarela pada tahun 2011, perusahaan ini terus beroperasi sebagai bagian dari grup yang lebih besar di bawah payung Danone.
Danone, perusahaan asal Prancis, merupakan produsen makanan dan minuman dengan sejarah yang panjang. Berawal dari penggabungan BSN dan Gervais Danone pada Desember 1972 di Spanyol, perusahaan ini lahir dan terus berkembang.
Empat produk utamanya melibatkan susu segar, nutrisi awal kehidupan, air (termasuk Aqua), dan gizi medis.
Pada kuartal ketiga tahun 2020, Danone melaporkan total penjualan mencapai 18 miliar euro, menunjukkan dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnisnya. Meskipun demikian, Danone tetap menjadi pemegang saham mayoritas di Grup Aqua.
Tanggapan Resmi Danone Indonesia Terkait Boikot
Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, memberikan tanggapan resmi terkait seruan boikot yang ramai di media sosial.
Arif menjelaskan bahwa Danone adalah perusahaan publik yang beroperasi di 120 negara dengan karyawan yang berasal dari beragam latar belakang etnis dan budaya.
Arif menekankan bahwa Danone, sebagai entitas swasta, tidak memiliki afiliasi dengan politik apa pun. Dia menegaskan bahwa perusahaan memiliki misi untuk meningkatkan kesehatan melalui produk makanan dan minuman yang mereka hasilkan.
“Sebagai entitas swasta, Danone tidak memiliki afiliasi dengan politik apa pun,” ucap Arief Sabtu malam, 11 November 2023, mengutip Tempo.
Selain fokus pada aspek kesehatan, Arif menyatakan komitmen Danone untuk menjadikan bisnis sebagai kekuatan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Dia menyebutkan bahwa Danone Indonesia terus berkomitmen untuk mengembangkan investasinya di Indonesia.
Arif juga menyampaikan fakta bahwa Danone tidak memiliki pabrik dan tidak beroperasi di Israel. Sebagai informasi tambahan, dia memberikan gambaran mengenai keberadaan Danone di Indonesia, dengan 25 pabrik dan 13.000 karyawan yang melayani lebih dari 1 juta pedagang di seluruh negeri.
“Danone tidak memiliki pabrik dan tidak beroperasi di Israel,” tandasnya.