Tajukflores.com – Masoud Pezeshkian, seorang anggota parlemen reformis veteran, terpilih sebagai presiden baru Republik Islam Iran setelah mengalahkan saingannya dari Partai Konservatif, Saeed Jalili dalam pemilihan presiden putaran kedua.

Masoud Pezeshkian mengumpulkan 16.384.403 suara dari total 30.530.157 suara yang dihitung, sementara Jalili tertinggal dengan 13.538.179 suara.

Pemungutan suara dibuka pada Jumat pukul 8 pagi waktu setempat di seluruh negeri dan diperpanjang tiga kali sebelum mencapai puncaknya pada tengah malam, dengan lebih dari 30 juta orang memberikan suara.

Jumlah pemilih pada pemilu putaran kedua tercatat lebih dari 50 persen dari total penduduk, jauh lebih tinggi dibandingkan putaran pertama yang hanya 40 persen dan jumlah pemilih pada pemilu presiden 2021 yang sebesar 48,8 persen.

Menurut data resmi, sekitar 61 juta warga Iran berhak memilih dalam pemilu ini, selain sekitar 10 juta warga Iran yang tinggal di luar negeri.

Penghitungan suara dimulai segera setelah pemungutan suara ditutup pada tengah malam, dan jumlah penghitungan suara tahap pertama diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri pada pukul 02.30.

Pada awalnya, Masoud Pezeshkian unggul tipis dengan 1,26 juta suara berbanding 1,24 juta untuk Jalili. Namun, seiring berjalannya penghitungan, kesenjangan antara kedua kandidat semakin lebar.