Penghitungan terakhir diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri sekitar pukul 06.45 dengan Pezeshkian memperoleh lebih dari 16,3 juta suara dibandingkan Jalili yang memperoleh 13,5 juta suara.

Pada pemilu 28 Juni, Pezeshkian memperoleh 10,4 juta suara dari 24,5 juta suara yang dihitung, sementara Jalili menempati posisi kedua dengan 9,4 juta suara.

Masoud Pezeshkian akan menggantikan Presiden Iran, Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei bersama tujuh orang lainnya.

Sebelumnya, Masoud Pezeshkian pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan di pemerintahan Mohammad Khatami (2001-2005) dan mewakili Tabriz di parlemen sejak 2008.

Sebagai seorang ahli jantung, Pezeshkian juga mengepalai Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz, salah satu institusi medis terkemuka di Iran utara.

Pezeshkian telah mencalonkan diri dua kali sebelumnya untuk kursi kepresidenan, yaitu pada tahun 2013 dan 2021, namun gagal.

Kini, dengan kemenangan ini, Pezeshkian diharapkan dapat membawa perubahan yang diinginkan oleh para pendukungnya di Iran.