Tajukflores.com – Nusa Tenggara Timur (NTT) kian bersinar di mata dunia dengan deretan destinasi wisata yang memukau. Tak hanya menawarkan panorama alam eksotis, NTT juga memanjakan wisatawan dengan wisata religi yang penuh makna.
Bulan September hingga pertengahan November disebut sebagai waktu terbaik untuk berwisata bahari di Flores seperti diving dan snorkeling karena di waktu tersebut ombak di lautan Labuan Bajo umumnya cukup landai.
Bagi Anda yang merencanakan liburan ke NTT, berikut beberapa rekomendasi wisata menarik yang tak boleh dilewatkan:
1. Larantuka: Vatikan Indonesia di Ujung Timur Flores
Menikmati wisata alam dengan jalan mulus yang menyisir bibir pantai sekaligus wisata religius di Larantuka, yang dikenal sebagai “Vatikan-nya Indonesia”. Ini merupakan rekomendasi wisata religi di NTT yang paling terkenal.
Dahulu, Larantuka adalah satu-satunya kerajaan Katolik di Indonesia dan dikenal dengan kota 1000 kapel, mulai dari Kapela Tuan Ma, Kapela Tuan Ana, Katedral Bukit Fatima, dan Katedral Reinha Rosari.
Tradisi Pekan Suci bernama Semana Santa menjadi ikon tersendiri dari Larantuka. Tradisi tersebut merupakan perayaan Semana Santa yang akhirnya di tahun 2023 dapat dilaksanakan serta dibuka untuk umum.
Hal tersebut dilakukan setelah Keuskupan Larantuka mengumumkan bahwa prosesi Paskah tersebut terbuka untuk seluruh peziarah tanpa membedakan suku, agama, ras dan budaya.
Sementara itu, berkunjung ke Flores Timur tidak lengkap rasanya jika tidak mendatangi Desa Wisata Lewokluok. Di sini, pengunjung dapat melihat sanggar tenun Linolina dengan rumah tenunnya masing-masing yang tersebar di setiap RT dalam desa.
Selain itu, pengunjung juga dapat mencicipi makanan khas yang berasal dari pangan lokal, seperti ubi, pisang, biji asam dan lain-lain yang diolah menjadi cemilan.
2. Maumere: Berburu Tenun Ikat Autentik Flores dan Jejak Sejarah
Selain menjadi bagian dari mata pencaharian para perempuan di Maumere, tenun juga menjadi bagian dari pakaian yang dikenakan sehari-hari oleh masyarakat di Maumere. Desa Sikka menjadi salah satu sentra penghasil tenun di Maumere.
Tenun ikat sendiri memiliki keunikan karena seluruh pengrajinnya menggunakan bahan pewarna alami untuk memproduksi kain-kain tenun mereka.
Bahkan, tenun ikat dari Desa Watublapi, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) milik Kelompok Tenun Watubo menjadi salah satu karya yang paling diminati para delegasi Pertemuan IMF – World Bank 2018 di Bali saat itu.
Selain Desa Sikka dan Desa Watublopi, pengunjung juga dapat pergi ke lokasi pelestarian budaya tenun ikat khas NTT di Rumah Tenun Lepo Lorun.
Di sini, pengunjung dapat menyaksikan pemberdayaan para perempuan Flores untuk memberikan edukasi dalam membuat tenun ikat khas daerah Flores.
3. Ende: Berburu Sunrise di Puncak Kelimutu hingga Menyusuri Sejarah Sang Ploklamator
Saat sedang berkunjung ke Ende, salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi adalah Gunung Kelimutu, yakni gunung berapi di Desa Pemo, Kabupaten Ende karena memiliki pemandangan yang mengesankan.
Gunung Kelimutu memiliki tiga buah danau yang dikenal dengan nama Danau Tiga Warna dengan warna yang berbeda-beda, yaitu merah, biru, dan putih.
Menariknya, warna-warna tersebut akan terus berubah seiring berjalannya waktu. Saat di sana, jangan lupa untuk menyempatkan waktu melihat pemandangan matahari terbit di puncak Kelimutu dan merasakan pengalaman yang menyejukkan mata dan hati.
Selain keindahan alam, perjalanan ke Ende juga sarat akan cerita bersejarah karena Ende dikenal sebagai kota Pancasila.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.