“Di tengah-tengah suasan krisis pandemi, Nasdem mengambil inisiatif membangun Tower Nasdem ini. Proses perencanaan selama 18 bulan dan berhasil diselesaikan tepat waktu,” katanya.

Surya menegaskan memang sulit diterima jika Nasdem membangun kantor partai mewah di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Namun demikian, kata Surya, Nasdem Tower merupakan alat perjuangan partai, termasuk menggambarkan sebuah transformasi peradaban.

“Artinya Bapak Presiden, kalau kita ikut nominasikan, di antara gedung-gedung tinggi partai politik di seluruh dunia, mungkin Nasdem Tower masuk dalam nominasi itu,” ungkap bos Media Group ini.

Baca Juga:  Meski Ikut Terlibat, Eks Sekda Manggarai Sebut Program DM Tak Capai Target RPJMD

Surya menambahkan, tidak kalah penting adalah misi besar di balik pembangunan Nasdem Tower yakni sebagai kantor partai politik. Menurutnya, partai politik memiliki peran strategis dalam kehidupan berbangsa. Mulai dari pemilihan presiden dan wakil presiden, kepala daerah hingga pembentukan undang-undang.

Oleh karena itu, Nasdem Tower mau menyatakan bahwa partai politik selalu ada dalam segala hal, bukan saat musim pemilihan umum (pemilu) saja.

Baca Juga:  Soal Bahasa Sunda, TPDI Desak PDIP Sanksi Arteria Dahlan, Kerap Bikin Gaduh

“Yang tidak kalah penting menurut Nasdem adalah mengisi roh dan sukma kemampuan intelektualitas peradaban bangsa. Nasdem ingin memberi kesan institusi ada ketika musim pemilu. Selesai pemilu kantor kita tidak miliki, pengurus tidak kita lihat. Gedung Nasdem dimanage dengan suatu tekad yang mungkin menjadi role model bagaimana partai di era modern seperti ini sesuai dengan tatangan yang begitu berat,” pungkas Surya Paloh.