Menurut Mayo, Manajer Resort Sudamala Komodo, Labuan Bajo, Daniel dan teman-temannya hendak membeli bekal untuk island trip di sebuah toko di Gorontalo.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 21.00 WITA karena kondisi jalan yang gelap dan Daniel tidak menyadari adanya lubang di trotoar.

“Kemarin jam 9 malam, mereka stay bertiga. Mereka jalan ke Maharani mau belanja (bekal) karena mau island trip. Sayang sekali memang lampunya gelap,” ungkap Mayo kepada wartawan, Senin (10/6) siang.

Daniel sempat mendapatkan perawatan awal di Klinik Unicare sebelum dirujuk ke RS Siloam untuk suntik tetanus.

Kondisinya saat ini masih terluka, namun dia tetap memutuskan untuk melanjutkan island trip yang telah dibayar.

“Mereka kan datang dari Spanyol belum tau di daerah premium, mereka cukup kaget karena mereka pikir ini daerah cukup aman, cuman sayang sekali di luar ekspektasi mereka harapakan. Mereka sangat kecewa. Karena mereka sudah sangat kecewa mereka jadi malas omong jadinya,” sambungnya.

Mayo berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur di Labuan Bajo, terutama trotoar, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Dia khawatir jika kondisi ini terus berlanjut, wisatawan akan kecewa dan minat mereka untuk berkunjung ke Labuan Bajo akan menurun.

“Jangan berpikir soft atau jangka pendek, harus berpikiran yang panjang. Karena kalau hal ini tidak di take action itu secara langsung akan mempengaruhi dari pada tingkat ekonomi masyarakat setempat,” katanya.

“Karena apa, kalau mereka sudah kecewa, mereka tidak datang ke sini bagaiamana kita mendapatkan incume kedepan. (Pariwisata) ini adalah salah satu kontribusi, Jadi saya harap dihighlight juga dari hal yang kecil kita action kan otomatis bisa dilakukan ke hal-hal yang besar” harapnya.