“Di saat itu saya hanya menangis dan menyuruh romo pulang, sambil berkata “lebih baik romo pulang sebelum saya teriak memanggil keluarga di sekitar rumah saya,” tutur Bapa Sindi.
Dalam klarifikasinya, Romo Agus Iwanti sebelumnya membenarkan kejadian tersebut, tetapi dia memohon agar peristiwa tersebut tidak disalahartikan, karena berbeda dengan kenyataannya.
“Saya, Romo Agustinus Iwanti (Pastor Paroki St. Yosef Kisol-Keuskupan Ruteng) dengan ini menerangkan tentang kronologis persitiwa yang menimpa saya, yang saat ini sedang diperbincangkan pada mdia sosial pun di tengah umat,” kata Romo Agus dalam sebuah tulisan yang diterima Tajukflores.com, Jumat (26/4).
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Selasa (23/4), dimana saat itu dirinya dengan karyawan pastoran bersama-sama pergi ke rumah Tinus, yang tak lain adalah suami dari wanita yang diberitakan bersama dengan dia di Kamar.
Dia menjelaskan bahwa saat itu dia dan karyawan apstoran tidur di rumah Tinus karena sudah larut malam untuk pulang ke Pastoran.
“Bapak Sindi (Bapak Tinus) menuntun saya ke kamar tidur yang ternyata sudah mereka siapkan. Mama Sindi tidur bersama anak-anak perempuannya,” jelas Romo Agus.
Dia juga menjelaskan bahwa saat itu dirinya kelelahan sehingga saat masuk ke kamar tidur langsung nyenyak.
Namun, dia mengatakan bahwa saat itu dia tidak menutup pintu kamar dan hanya ditutupikain tirai.
“Kurang lebih pukul 02.00 WITA, saya terbangun karena dikagetkan dengan teriakan makian dari Bapak Sindi sambil mengancam mengambil parang. Saya sangat shok dan bingung dengan keadaan sekejap. Dan saat itu saya melihat Mama Sindi juga ada di dalam kamar dengan kodisi berbusana lengkap, dan tiba-tiba dia lari ke luar.Dan masih dalam keadaan shok, saya berusaha menenangkan Bapak Sindi. Saat itu saya masih dalam keadaan berpakaian lengkap, ditambah kain selimut dan bangun mendekati Bapak Sindi,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.