Pada masa awal kekristenan, kelahiran Yesus tidak dirayakan. Namun, pada abad keempat, para pemimpin gereja memutuskan untuk menetapkan kelahiran Yesus sebagai hari libur agama.
Meskipun tanggal kelahiran Yesus tidak disebutkan dalam Alkitab, Paus Julius I memilih tanggal 25 Desember sebagai hari peringatan kelahiran Yesus.
Sejak itu, perayaan Natal menjadi perayaan tahunan yang tetap dirayakan pada 25 Desember. Umat Kristiani merayakan Natal dengan penuh kegembiraan, dengan lagu-lagu khas, dekorasi Natal di gereja, toko-toko, dan kantor-kantor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu ikon yang identik dengan Natal adalah sosok Sinterklas yang dianggap sebagai pemberi hadiah bagi anak-anak.
Meskipun asosiasi dengan Sinterklas sangat terkenal, Natal sejatinya adalah momen untuk menghormati dan bersyukur kepada Tuhan.
Makna terpenting dalam perayaan Natal adalah merayakan kelahiran Yesus, yang diyakini sebagai wujud kasih sayang Tuhan kepada umat manusia, dimana Tuhan ingin menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka.
Nah, demikianlah sejarah Hari Natal dan makna perayaannya yang perlu Anda ketahui.
Penulis : Rini Kurniati
Editor : Edeline Wulan
Halaman : 1 2
