Salah satu titik fokus utama ketegangan adalah kompleks suci Masjid Al-Aqsa, yang dihormati oleh umat Islam dan Yahudi. Konflik seputar Masjid Al-Aqsa telah memicu kekerasan berdarah, termasuk perang 11 hari antara Israel dan Hamas pada tahun 2021.

Pilihan tanggal ini oleh Hamas untuk melancarkan serangan pada saat yang sama dengan peringatan 50 tahun Perang Yom Kippur pada tahun 1973 memiliki makna penting.

Baca Juga:  Rekaptulasi Suara Nasional Prabowo-Gibran Unggul Telak di 9 Provinsi, Termasuk di 2 Kandang Banteng PDIP

Media Israel telah mengingat peristiwa tersebut dalam beberapa hari terakhir, dan banyak warga Israel melihat persamaan antara konflik saat ini dan peristiwa beberapa dekade yang lalu.

https://cdn.tajukflores.com/posts/1/2023/2023-10-10/b0079474f8e3e938eb4a4a257fca7bf5_1.png

Tentara Israel berdoa di depan sebuah tank di pinggiran kota utara Kiryat Shmona, dekat perbatasan dengan Lebanon, pada hari Minggu. (NBC News/AFP)

Sementara banyak warga Israel berencana merayakan Simchat Torah, salah satu hari paling suci dalam Yudaisme, serangan Hamas telah meredam perayaan tersebut dengan serangan rudal besar-besaran dan infiltrasi darat-laut-udara yang dramatis ke wilayah Israel.

Baca Juga:  Prodi TP Pascasarjana UNJ Latih Guru SMA Kembangkan Bahan Ajar Digital

Konflik ini telah menewaskan ratusan orang dan memicu reaksi keras dari pemerintah Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ia pun menyatakan “keadaan perang” dan melancarkan serangan balasan terhadap kelompok Hamas Palestina, terutama di wilayah sensitif Jalur Gaza.

 

Sumber: NDTV