Karena merasa tidak nyaman, para wisatawan yang berjumlah belasan orang meminta untuk segera pulang menuju Kabupaten Sumba Timur. “Dengan kejadian ini, saya berharap, pemerintah dan aparat keamanan bisa segera menindaklanjuti ini.

Bukan hanya di bukit ini, tetapi sejumlah tempat lainnya terutama di Kecamatan Kodi dan sekitarnya, yang sering melakukan pemalakan,” ucap Vinsen.

Kepala Biro Humas Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu menyesalkan kejadian itu. Dia pun meminta kepada semua komponen masyarakat di Sumba Barat Daya untuk selalu menjaga kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Sumba.

“Untuk menjaga keamanan dan kenyaman para wisatawan, sebenarnya bukan hanya tugas pemerintah dan aparat keamanan saja, tetapi menjadi tanggung jawab kita semua, terutama masyarakat dan keluarga,” kata Marius. Masyarakat, lanjut Marius, harus menyadari bahwa sekarang Sumba menjadi destinasi pariwisata internasional yang terkenal.

“Sehingga kalau mereka sendiri tidak mampu menjaga kenyamanan, keamanan dan kebersihan, maka mereka sendiri yang akan menghancurkannya,” sebut Marius.

Marius juga berharap, semua pemangku kepentingan di Sumba Barat Daya dapat menghidupkan sistem keamanan mulai dari kabupaten, kecamatan, kelurahan dan desa, hingga tingkat RT dan RW, supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi.