“Ini merupakan bentuk apresiasi kami terhadap kekayaan budaya Nusantara dan kreativitas masyarakat. Melalui acara ini, kita dapat menyaksikan betapa beragamnya budaya dan tradisi yang dimiliki oleh negara kita. Mari kita jaga dan lestarikan budaya warisan nenek moyang kita,” jelasnya.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi salah satu usaha pihak kepolisian untuk mengenalkan produk UMKM asli NTT. Setidaknya ada sekitar 90 jenis motif kain tenun yang dirancang oleh para desainer lokal Manggarai Barat maupun dari luar daerah ikut dalam pagelaran fashion show busana Nusantara tersebut.

“Masyarakat bisa melihat begitu bagusnya model tenunan khas Nusantara yang dipadupadankan dengan segala macam konsep yang kasual, resmi, dan sebagainya, semuanya bisa masuk dan cocok,” ungkapnya.

“Saya juga berterima kasih khususnya kepada para peserta yang sudah berpartisipasi melaksanakan kegiatan ini, meluangkan waktunya, dan menyiapkan segala konsep yang sudah didesain sedemikian rupa, tentu dengan inovasi dan kreasi masing-masing, sehingga kita bisa melihat keindahan tampilannya begitu eksotik dan bagus,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, para juri yang terdiri dari ahli fashion mengamati setiap penampilan peserta dengan seksama. Mereka menilai berbagai aspek, termasuk busana, penampilan panggung, dan pesona yang ditampilkan oleh setiap peserta.

Penilaian dilakukan dengan adil dan objektif untuk menentukan pemenang dalam setiap kategori.

Pada akhir acara, juara lomba fashion show busana Nusantara diumumkan dan pemenangnya akan menerima hadiah serta piagam penghargaan dari Polres Mabar pada saat syukuran peringatan Hari Bhayangkara ke-78.