Moskow – Serangan teroris brutal yang diklaim ISIS sebagai dalang di baliknya, mengguncang gedung konser Crocus City di Moskow, Rusia pada Jumat (22/3) malam, merenggut nyawa 60 orang dan melukai 100 lainnya.

Para penyerang, yang dilaporkan mengenakan seragam kamuflase, memasuki gedung dan melepaskan tembakan serta melemparkan granat secara membabi buta.

Api dengan cepat menyebar ke seluruh gedung, menyebabkan kepanikan di antara pengunjung yang berhamburan mencari tempat aman.

“Saya segera menyadari itu adalah tembakan otomatis dan memahami bahwa kemungkinan besar ini adalah yang terburuk. Serangan teroris,” kata Alexei, salah seorang saksi mata.

Produser musik ini menggambarkan suasana kacau saat orang-orang berlarian panik dan berusaha keluar ruangan. Banyak penonton konser bahkan memanjat kepala orang lain untuk menyelamatkan diri.

Pihak berwenang telah memulai penyelidikan atas aksi terorisme ini. Garda Nasional Rusia dikerahkan ke lokasi untuk memburu para pelaku.

Presiden Vladimir Putin memberikan perhatian khusus pada kejadian ini dan terus memantau perkembangan terbaru.

“Presiden Vladimir Putin menerima kabar terbaru terus-menerus,” kata Juru Bicara Presiden Dmitry Peskov.

Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui Telegram. Mereka menyatakan bahwa setelah melakukan penyerangan, para pelaku berhasil mundur ke pangkalan dengan selamat.

Serangan di Moskow ini merupakan tragedi kemanusiaan yang menyedihkan dan menjadi pengingat akan bahaya terorisme yang terus mengintai. Doa dan simpati tertuju kepada para korban dan keluarga mereka.

Berikut beberapa poin penting dari berita: