Dalam seminar dari perhitungan astronomi, tim Kemenag melaporkan posisi hilal awal Ramadan 1445 H di Indonesia. Hasilnya, posisi hilal masih rendah di Indonesia.

Anggota Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya mengatakan hilal di Indonesia sangat sulit diamati. Bahkan, katanya, beberapa kriteria mengatakan tidak ada referensi apapun bahwa hilal serendah ini bisa diamati.

“Tetapi kalau kita amati memang di Indonesia teramat sangat sulit bahkan beberapa kriteria mengatakan tidak ada referensi apapun bahwa hilal serendah ini bisa diamati dapat terlihat,” katanya.

Cecep mengatakan hasil kesepakatan MABIMS (Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia dan Singapura), kriteria visibilitas hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Berdasarkan kriteria tersebut, hilal di Indonesia sore ini tidak bisa diamati.

“Hilal tidak bisa diamati,” kata Cecep.

.