Dicky memberikan contoh pada kasus pengobatan gonore, di mana saat ini sudah sulit untuk mengatasi infeksi tersebut hanya dengan menggunakan ampicilin.

“Sekarang ada jenis yang bahkan amat sangat mahal dan itu juga terbatas,” sambung Dicky.

Spesialis obgyn, Dr. Boyke Dian Nugraha, juga mengutarakan hal serupa. Ia menyebutkan bahwa infeksi bakteri gonore saat ini terus mengalami mutasi di Tanah Air.

“Infeksi super gonore, ada, jaman dulu saya ngobatin gonore cukup dengan penisilin, tapi karena banyak kebal, harus pakai yang naik lagi, sampai sekarang gonore bermutasi menjadi lebih kebal ya, makanya banyak obat-obat antibiotik yang sudah tidak mempan, sehingga mengobati gonore pun kadang-kadang harus melakukan pemeriksaan cek resistensi gonore,” sambung dia.

“Kebal karena mungkin sudah berkali-kali, berobat tidak tuntas, akhirnya kumannya jadi kebal, sekarang dikasihnya generasi terbaru, sudah mulai obat-obatan yang keras,” pungkasnya.

Di tengah ancaman resistensi obat akibat mutasi gonore, Dr. Boyke sekali lagi mengimbau masyarakat untuk menghentikan perilaku seks bebas. Ia menekankan bahwa jika seseorang membeli antibiotik, perlu ada resep dokter agar jumlah dosis yang digunakan sesuai dengan petunjuk tenaga kesehatan. Selain itu, penting untuk disiplin dalam menghabiskan seluruh dosis obat antibiotik yang telah diresepkan.