“Ini tentunya menjadi PR bagi kami Tim Anies dan bagi kekuatan Gerakan Rakyat di seluruh Indonesia agar lebih lagi melakukan penetrasi teritori dan lapisan grassroot, akar rumput rakyat Indonesia,” katanya.

Sahrin juga optimistis bahwa pasangan AMIN yang didukung oleh Koalisi Perubahan ini pada akhirnya akan mampu unggul. Terlebih lagi, survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa ada sekitar 28,7 persen pemilih yang masih bimbang atau belum memutuskan pilihan.

“Pemilih bimbang yang mencapai 28,7 persen merupakan potensi pemilih AMIN. Mereka ini tak menginginkan politik dinasti, tak menginginkan hukum dikebiri, tak ingin melanjutkan rezim harga pangan mahal dan lapangan kerja susah,” ujarnya.

Sahrin menambahkan bahwa debat calon presiden-wakil presiden serta pemahaman tentang rekam jejak dan visi capres akan menjadi faktor penting dalam membantu pemilih yang bimbang tersebut, dan juga akan memantapkan pilihan mereka pada pasangan AMIN.

Peningkatan kesadaran dan gerakan rakyat dianggapnya mampu mengatasi rezim otoriter dan antirakyat.

“Kami yakin bahwa seiring berjalannya waktu, kebimbangan akan berubah menjadi keyakinan yang muncul dari kesulitan masyarakat sehingga akan menjadi dorongan untuk membangun kekuatan rakyat dalam berbagai bentuk aksi, seperti spanduk, posko TPS, dan dapur rakyat, guna meraih kemenangan pada 14 Februari 2024 melalui terpilihnya Anies Muhaimin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI,” tambahnya.