“Sebagai kader PDIP yang sudah terlalu banyak mendapat manfaat melalui privilege dari DPP PDIP, mestinya keluar dari PDIP tidak berulah macam-macam, tidak berdalih bahkan menjurus kepada perilaku tipu muslihat (mensiasati) artai bahkan Ibu Ketua Umum (Megawati),” katanya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons status Gibran Rakabuming yang telah menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Hasto menghormati keputusan putra sulung Presiden Jokowi itu yang saat ini telah berpindah ke Partai Golkar.
“Kalau warnanya juga berubah semula merah kemudian secara nyata sudah berubah menjadi kuning maka partai menghormati itu,” kata Hasto di Hotel Burobudur, Jakarta, Jumat.
Soal status Gibran di PDIP, Hasto enggan menjawab tegas apakah telah resmi mundur atau dipecat. Dia hanya menyebut Gibran telah pamit kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
“Sudah pamit, kalau pamit tahu kan artinya,” ujar Hasto.
Lebih lanjut Hasto menyampaikan, pihaknya telah menyerahkan masalah tersebut kepada Ketua DPC PDIP Solo FX Hady Rudyatmo.
Rudy, kata Hasto, juga telah menyampaikan masalah Gibran tersebut kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Sekarang Pak Rudy Solo kemarin sudah melaporkan ke Ibu Ketum karena Mas Gibran dulu diberikan KTA melalui DPC Solo dan kemudian Mas Gibran kan sudah pamit kepada Mbak Puan,” pungkasnya.