Prof. Andri, pakar indeks profesionalitas ASN, juga menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam pemerintahan untuk mendukung akses dana dari pusat.
Dengan indeks profesionalitas ASN Manggarai yang tercatat rendah di angka 52,7, peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja ASN menjadi tantangan besar bagi pemerintah Manggarai dalam mengakses anggaran yang lebih besar.
Paslon nomor 2 yang menyebut pentingnya “pendekatan data versus rasa” turut mendapat perhatian dari para pakar. Dr. Ari Wibowo, pakar kebijakan publik.
Ia menjelaskan bahwa meskipun data sangat krusial, tanpa pemahaman faktual di lapangan, data bisa mengakibatkan “policy blindness” atau kebijakan yang tidak relevan dengan kondisi nyata.
“Data yang dipakai harus relevan dengan kebutuhan faktual di daerah, terutama ketika ada ketimpangan dalam infrastruktur,” ujar Dr. Ari.
Sementara itu, Dr. Farhan Rahmat, pakar kebijakan fiskal, menekankan pentingnya pengawasan dan pengawalan dalam setiap tahapan pengajuan DAK.
“Dari penyusunan hingga verifikasi di kementerian, setiap langkah harus diawasi ketat oleh pimpinan daerah untuk memastikan usulan sesuai dengan kriteria kesiapan dan kebutuhan,” tegas Dr. Farhan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.