Jakarta – Mayjen TNI Gabriel Lema, seorang putra asli dari Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapatkan penugasan baru yang menandai langkah penting dalam kariernya di militer.

Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, telah menunjuk Gabriel Lema untuk menjabat sebagai Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI, sebuah posisi strategis yang memainkan peran kunci dalam pengelolaan operasional TNI.

Mutasi Gabriel Lema ke posisi Asops Panglima TNI merupakan bagian dari serangkaian rotasi dan mutasi jabatan strategis di lingkungan TNI.

Langkah ini diambil berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/168/II/2024 tanggal 7 Februari 2024.

Gabriel Lema bukanlah sosok yang asing dalam dunia militer. Lahir pada 24 Maret 1968 di desa Hokeng, Wulanggitang, Flores Timur, NTT, Gabriel adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1990 dari cabang infanteri.

Karier Gemilang di Dunia Militer

Sejak awal karirnya, Mayjen Gabriel telah menunjukkan dedikasi dan kompetensi yang luar biasa dalam menjalankan tugas-tugasnya di berbagai unit dan tingkat komando di TNI Angkatan Darat.

Pada 7 Februari 2024 lalu, dia lantas ditunjuk menjadi Asops Panglima TNI menggantikan Laksamana Muda TNI Rachmad Jayadi. Karier militer Gabriel Lema di TNI AD terbilang cemerlang. Sejumlah jabatan strategis di TNI AD pernah dia jabat.

Gabriel mengawali kariernya menjadi Danton II Yonif 407/PK (1991-1994) ketika berpangkat Letnan Dua. Naik pangkat menjadi Letnan Satu, Gabriel Lema dipercaya menjadi Dankijar Rindam IV/Diponegoro (1994-1996).

Berpangkat Kapten, anak pensiunan polisi ini menduduki jabatan Danklas Sesarcab Pusdikif (1996-1997), Dankipan B Yonif 741/SBW (1998), dan Dankipan A Yonif 741/SBW (1999).

Pada tahun 2000, Gabriel Lema dimutasi menjadi Wadanyonif 744/SYB, Kasdim 1624/Flores Timur (2002-2003), dan Pabandyaops Kodam XVI/Pattimura (2004-2006) dengan pangkat Mayor. Kariernya pelan tapi pasti terus naik dengan pangkat Letnan Kolonel.