Kerusuhan Babarsari, Kabupaten Sleman, Yogyakarta kembali trending setelah video dan foto kerusuhan beredar di Twitter. Kerusuhan Babarsari diduga melibatkan kelompok dari Indonesia Timur.

Dalam pernyataan sikap sebagai respon atas kerusuhan di wilayahnya, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X meminta aparat hukum untuk tegas menindak orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan Babarsari tersebut.

Akibat kerusuhan Babarsari, sebanyak tujuh motor dan sejumlah bangunan ruko dirusak. Terdapat juga mebel di depan ruko yang dibakar.

“Saya berharap Polda DIY tak sekedar melerai, karena ada pelanggaran hukum saya minta juga ada penegakan disiplin, hukum tetap diproses,” kata Sultan HB X di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (5/7).

Sultan HB X juga  menyatakan siap jika diminta untuk menjadi mediator kedua belah pihak yang sedang berseberangan. Namun,  ia juga meminta kepada aparat segera menyelesaikan kasus sesuai aturan yang berlaku.

“Tindak pelanggar hukum agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata dia.

Baca Juga:  Cerita Pelajar SMA di Perbatasan Timor Leste Berjibaku Lawan Banjir ke Sekolah

Sultan mengatakan, pihaknya sudah pernah berdialog dengan warga Indonesia timur sebelumnya. Bahkan pada saat itu sudah ada kesepakatan bahwa tidak ada aksi-aksi kekerasan yang akan dilakukan di DIY.

“Kita harus keras dengan orang-orang seperti itu karena kita sudah memfasilitasi mereka. Tidak hanya (Pemerintah) Kabupaten Sleman tapi juga sudah menerjuni (berdialog dengan mereka. Baik NTT, baik Papua juga pernah bertemu dengan saya,” ungkap Sultan, melansir Republika.

Kronologi Kerusuhan Babarsari

Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto, menjelaskan, peristiwa ricuh di Babarsari Sleman buntut dari kejadian yang terjadi sejak Sabtu 2 Juli 2022 lalu di sebuah pusat hiburan karaoke Glow kawasan Babarsari.

“Kejadian ini bermula di hari Sabtu dini hari, saat itu ada kelompok dari oknum warga L saat selesai ditanya kasir apakah sudah membayar atau belum,” kata Yuli

Baca Juga:  Fransiskus Tak Mau Cuci Jaket Merah dari Jokowi, Sempat Was-was karena Pakai Celana Berlubang

Diduga karena kelompok itu belum membayar, pihak manajemen tempat hiburan itu lantas menghubungi bagian keamanan tempat hiburan tersebut yang merupakan bagian kelompok K. Kelompok K ini sendiri merupakan dari daerah yang berbeda dengan L.

“Dari kelompok K ini sempat meminta tak ada keributan di lokasi itu tapi ternyata keributan tetap terjadi, dan tiga orang dari kelompok L terluka,” kata dia. 

Dari keributan awal ini para korban terluka dilarikan ke rumah sakit dan sejumlah fasilitas di tempat karaoke itu mengalami kerusakan.

Ternyata kejadian tak berhenti di situ melainkan berlanjut ke luar. Beberapa jam setelah kejadian itu, masih dihari yang sama, ujar Yuli, pihak dari kelompok L menyerang sebuah rumah di Perumahan Jambusari, Sleman sekitar 05.00 WIB.

“Dari penyerangan di Jambusari ini tiga orang dari kelompok K luka-luka dan dirawat di rumah sakit juga,” kata Yuli.