Meskipun demikian, dukungan yang diperoleh Ansy dari survei tersebut menandakan adanya potensi yang signifikan.
“Jika dilihat faktanya, calon lain seperti Melki Laka Lena sudah mendapat penugasan Partai Golkar dua tahun yang lalu dan sudah masif turun ke lapangan untuk mensosialisasikan diri. Mesin Partai Golkar juga sudah all out untuk Melki. Bahkan, Melki sudah pernah maju sebagai Calon Wakil Gubernur periode lalu. Sementara Ansy belum turun masif ke bawah, belum pernah maju dalam Pilgub NTT. Mesin partai pun belum bergerak,” terangnya.
Ferdy meyakini, elektabilitas Ansy Lema akan menguat ketika PDIP memberikan penugasan untuk mulai turun melakukan kampanye dan sosialisasi diri di masyarakat. Penugasan oleh PDI Perjuangan kepada Ansy untuk maju sebagai calon gubernur NTT menjawab aspek kepastian bagi pemilih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Menarik bahwa kemunculan Ansy Lema di panggung politik pilgub dimulai dari diskusi masyarakat akar rumput yang kemudian kini semakin menguat. Artinya, masyarakat NTT semakin sadar untuk menentukan calon-calon pemimpin berkualitas ke depan,” ujarnya.
Berikut adalah hasil survei Charta Politika untuk elektabilitas kandidat di Pilgub NTT 2024:
- Melki Laka Lena: 18,6%
- Benny Harman: 17,6%
- Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema): 16,9%
- Viktor Laiskodat: 12,4%
- Emi Nomleni: 10,1%
- Anita Gah: 7,4%
- Jefri Riwu Kore: 3,6%
- Jhoni Asadoma: 3,3%
- Josef Nae Soi: 1,8%
- Juli Laiskodat: 1,5%
- Sebas Salang: 1,0%
- Umbu Rubi Kadunang: 1,0%
- Andre Kore: 0,5%
- Simon Petrus Kamlasi: 0,5%
- Fary Francis: 0,4%
- Fransiskus Go: 0,3%
- Frans Aba: 0,1%
- Orias Petrus Moedak: 0,1%
- Responden yang tidak tahu atau tidak menjawab: 3,0%
Penulis : Fons Abun
Editor : Marcel Gual