Soa – Komunitas FMM Indonesia di Soa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerahkan bantuan kepada korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur. Bantuan tersebut berupa 200 sembako, 1.000 roti, keperluan mandi, dan obat-obatan.

Bantuan tersebut diserahkan oleh Sr. Yani Latif FMM, Sr. Wilhelmina Maxi, FMM, Sr. Venisia Aro Ngago, FMM, Sr. Mei Juan, FMM, dan Sr. Sr. Weina, FMM. Mereka berangkat ke lokasi pengungsian di empat desa, yaitu Desa Hikong, Desa Pulurela Sukutukang, Desa Nobo, dan Desa Konga.

“Pada tanggal 1 Januari terdengar berita bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus sedangkan yang perempuan tetap tenang. Hati kami tergerak untuk mengunjungi para korban,” kata Sr. Yani Latif FMM.

Para suster FMM di Soa mendapatkan informasi tentang tempat pengungsian dari Sr. Ona FMM dan keluarganya yang tinggal di sekitar tempat kejadian. Setelah mendapat informasi cukup, mereka berangkat untuk memberikan bantuan.

Para suster FMM Indonesia memberikan bantuan kepada para pengungsi secara langsung. Mereka juga berdoa untuk para korban, para dermawan, relawan, dan pemerintah yang sedang mengatasi persoalan bencana alam ini.

Diketahui Gunung Lewotobi Laki-Laki mengeluarkan lava pijar terpantau dari Desa Pululera, Wulanggitang, Flores Timur, NTT, Senin, 29 Januari 2024.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan terhitung mulai 29 Januari pukul 12.00 WITA Gunung Lewotobi Laki-Laki turun status dari level IV (awas) menjadi level III (siaga).

Letusan Gunung Lewotobi sudah mulai berkurang dan frekuensi gempa juga sudah menurun.

Erupsi Gunung Lewotobi yang berlangsung sejak awal Januari telah memaksa lebih dari 6 ribu warga mengungsi. Ada sekitar tujuh desa dari dua kecamatan di Kabupaten Flores Timur yang terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi.

Desa yang terdampak antara lain, Desa Nobo, Dulipali, Nurabelen, Boru, Nowokote, Hokeng Jaya, dan Desa Klatanlo.

Untuk penanganan terhadap lebih dari 6 ribu warga terdampak yang mengungsi, Pemerintah Flores Timur telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana alam selama 7 hari yakni 25 Januari hingga 31 Januari 2024.