Sejumlah nelayan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur kebanjiran rezeki akibat tanah longsor yang merusakan infrastruktur jalan di daerah itu.
Seperti kejadian longsor di pintu keluar arah barat kota Ende menuju Ngada, misalnya, banyak perahu milik nelayan sekitar menjadi alat transportasi alternatif bagi penumpang untuk membantu menyeberangi areal longsoran melalui jalur laut.
“Saya muat penumpang atas kesepakatan bersama, per penumpangnya Rp10.000–Rp20.000, kalau muat motor harganya Rp100.000 ditambah dengan ongkos angkatnya menjadi Rp. 200.000,” kata Theobrodus Jawa salah seorang nelayan asal Mbomba ditemui di sela kegiatan menyewakan perahunya, Jumat (9/4), mengutip RRI.
Theo mengatakan, perahu yang biasa digunakan mencari ikan terpaksa digunakan untuk membantu mereka agar lebih cepat melanjutkan perjalanannya baik ke Kota Ende maupun yang akan keluar Kota Ende.
Dia menjelaskan, jarak tempuh menyeberangi penumpang menggunakan jasa perahu tidak terlalu jauh dari areal longsoran dengan tarif yang dipatok perpenumpang sebesar Rp10.000 sampai Rp15.000.
Karena itu, lanjutnya, kejadian longsor ini membawah berkah tersendiri bagi para nelayan yang ada di sekitar longoran dengan omset pendapatan dari pagi hingga sore sudah mencapai Rp500.000.