Jakarta – Paus Fransiskus menggunakan kata “terorisme” untuk menggambarkan serangan Israel di Jalur Gaza. Hal itu disampaikannya dalam sebuah pembicaraan telepon yang penuh ketegangan dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada akhir Oktober 2023.
“Dilarang menanggapi teror dengan teror,” kata Paus Fransiskus kepada Herzog, yang dikutip dalam pemberitaan The Washington Post.
Selama panggilan telepon itu, Presiden Israel menyatakan bahwa pemerintahnya bertindak sesuai kebutuhan di Gaza untuk membela rakyat Israel.
Paus merespons dengan mengatakan bahwa “mereka yang bertanggung jawab memang harus dimintai pertanggungjawaban, tetapi bukan warga sipil.”
Namun, pembicaraan Fransiskus-Herzog dianggap sangat kontroversial sehingga Israel memutuskan untuk tidak memublikasikannya.
Let us continue to pray for the serious situation in Israel and Palestine. It is the ordinary people who suffer. Those who wage war do not suffer. Let us ask for peace. And may we not forget the dear Ukrainian people, who are suffering so much and are still at war.
— Pope Francis (@Pontifex) November 29, 2023
Vatikan menolak memberikan klarifikasi apakah Paus Fransiskus secara terbuka atau pribadi menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai “terorisme.”
Dalam pernyataan kepada The Washington Post, Vatikan mengakui adanya pembicaraan telepon antara Fransiskus dan Presiden Isaac Herzog.