“Sehubungan dengan ini, penyelidikan awal (investigatio previa) telah dilakukan secara hati-hati yang ditindaklanjuti dengan proses pidana administrative/esktra yudisial yang ditangani secara langsung oleh ahli hukum Gereja Keuskupan Ruteng,” kata Romo Alfons.

Menurutnya, berdasarkan hasil penyelidikan awal dalam proses ekstra yudisial, tindak pidana yang didakwakan terhadap Romo Agustinus Iwanti bersifat berat, lahiriah dan mengandung kesalahan dan dapt dibuktikan secara yuridis.

“Romo Agustinus Iwanti Pr terbukti melakukan tindak pidana contra sextrum Decalogi praeceptrum, melawan perintah ke-6 Dekalog,” tegas Romo Alfons Segar.

Uskup Ruteng, kata Romo Alfons, menilai bahwa tindakan yang dilakukan Romo Agustinus Iwanti mengandung potensi destruktif yang dapat menghancurkan bahtera perkawinan dan keluarga Valentinus Abur, melukai hati anak-anak serta membawa beban psikologi yang sangat berat dan tidak mudah disembuhkan.

“Selain itu, tindakan tersebut melukai Gereja, memberi beban tertentu kepada pihak Keuskupan Ruteng dan membawa efek psikologis tertentu bagi rekan-rekan imam serta membawa sandungan berat (grave scandalum) bagi umat beriman,” pungkas Romo Alfons Segar.