Ruteng – Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, Pr memaparkan potensi pertanian dan pariwisata di Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada Calon Presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Pada pertemuan yang berlangsung di Gereja Katedral Ruteng, Jumat, 26 Januari 2024, Uskup Ruteng mengatakan bahwa Manggarai memiliki potensi luar biasa dalam bidang pertanian dan pariwisata.

“Manggarai dan NTT tempat kita berkumpul saat ini, memiliki potensi luar biasa dalam bidang pertanian dan pariwisata,” kata Uskup Ruteng kepada Ganjar.

Uskup Ruteng berharap kedua sektor tersebut mendapatkan perhatian khusus untuk dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat.

“Bapak Ganjar yang terkasih, kami berharap para pemimpin bangsa ini dapat memberikan perhatian khusus pada pengembangan sektor-sektor ini, pertanian yang berkelanjutan tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani lokal, tapi juga mendukung ketahanan pangan nasional,” jelasnya.

Mgr Sipri menjelaskan, sektor pariwisata yang dikembangkan dengan bijak dapat menjadi sumber kehidupan baru bagi masyarakat di Manggarai.

Lebih lanjut Uskup Ruteng juga menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat, lebih khusus lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah itu.

“Penyerapan tenaga kerja dari lulusan SMK dapat menjadi solusi strategis untuk mengatasi pengangguran dan menciptakan keberlanjutan ekonomi dan menciptakan generasi yang siap bersaing di pasar global,” katanya.

Merespon Uskup Ruteng, Ganjar Pranowo dalam sambutannya menjelaskan menjadi pemimpin harus mengikuti keinginan rakyat dan Tuhan.

Menurut Ganjar, pihaknya mendorong sektor pertanian untuk lebih dikembangkan.

Selain itu, dalam konteks Provinsi NTT menurut Ganjar Pranowo persoalan stunting menjadi perhatian serius.

“Ketika stunting masih tinggi maka mari kita pikirkan akses kesehatan bagi generasi bangsa, itu yang kami pikirkan,” katanya.

Ganjar Pranowo juga menegaskan ia bersama Cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD sengaja memilih daerah-daerah terpencil untuk berkampanye. Hal itu dilakukan agar secara langsung melihat kondisi objektif rakyat.

“Kenapa saya pilih pada sudut-sudut Indonesia yang secara elektoral suaranya kecil, kami tidak sedang bicara soal elektoral yang suara kecil, tapi kami sedang melihat, menyaksikan, getaran pikiran yang ada di masyarakat, rasa hati dan suasana kebatinan yang berada di ujung-ujung Indonesia yang barangkali kita tidak pernah tahu, tidak pernah menyentuh atau barangkali malas untuk menyentuh,” katanya.

Menurut Ganjar, daerah terpencil di Indonesia harus menjadi prioritas untuk mewujudkan keadilan.

“Menuju tempat ini butuh perjuangan, tidak adil rasanya ketika remote area tidak mendapatkan prioritas, maaf saya tidak bisa bayangkan ada ibu hamil di sini tidak ada faskes dan kemudian dia harus berobat, berapa biayanya, bagaimana cara, bagaimana nasib si jabang bayi, jangan-jangan kita tidak tahu si bayi yang di sini kelak jadi presiden kita tidak tahu,” katanya.

“Itulah kemudian kita lihat di ujung-ujung Indonesia kurang faskes, kurang lapangan pekerjaan, harga jadi mahal karena transportasi tidak bagus, pendidikan tidak bisa diakses dengan mudah, betapa hebatnya orang-orang NTT, pintarnya luar biasa tapi kondisi kesederhanaan, maaf kalau saya ambil bahasa ekstrem kondisi kemiskinannya membutuhkan pertolongan,” tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, Ganjar Pranowo juga berjanji akan memprioritaskan pembangunan di daerah-daerah terpencil, termasuk di Manggarai.