Wacana tempat wisata Labuan Bajo dirancang untuk menjadi destinasi wisata kelas premium sempat dilontarkan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat.

Artinya, wisatawan atau turis asing yang berkantong tebal saja yang disarankan mengunjungi Labuan Bajo. Sementara yang berkantong tipis tidak dianjurkan datang dan berkunjung ke tempat wisata tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTT, Lydia Kurniawati Christyana, menjelaskan, ungkapan Gubernur NTT itu sebetulnya untuk menarik wisatawan asing datang ke NTT, utamanya yang berkantong tebal sehingga mampu menggerakkan ekonomi sekitar.

“Pak Gubernur memang statement-nya selalu menohok. Mungkin itu salah satu jawaban dia bahwa banyak lho potensi wisata di Labuan Bajo. Oleh karena itu, pemerintah sangat memikirkan bagaimana sarana prasarana diperbaiki terlebih dahulu,” ujar Lydia Kurniawati Christyana di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat (15/11) mengutip Kompas.com.

Sementara Kepala Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina Sukarsono membenarkan hal terkait rancangan menjadi kelas premium.

Baca Juga:  Kenal di Facebook, Pemuda Perkosa Ibu Rumah Tangga di Lintas Luar Ruteng Lalu Sebar Foto Bugil

Shana mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya sejak tahun 2017 pemerintah memang menggenjot pembangunan destinasi wisata tersebut.

Berbagai pembangunan sarana dan prasarana, seperti dermaga, bandara internasional, dan perbaikan jalan, hingga tahun 2019 pun mulai terlihat hasilnya.

“NTT memang disasar untuk market. Potensi wisatanya luar biasa sehingga memang yang bisa datang ke lokasi-lokasi tadi adalah market premium. Dan kita perlu lihat (pernyataan), Gubernur itu maksudnya untuk menambah wisatawan yang datang,” katanya.

Terlebih lagi, lanjutnya, Pulau Komodo yang menjadi salah satu daya tarik Labuan Bajo masuk kategori World Heritage Site dari UNESCO.

Dengan demikian, kata dia, penting rasanya untuk memanfaatkan wilayah timur Indonesia menjadi destinasi wisata dan memicu pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga:  Cegah Covid-19, KSOP Perketat Pengawasan di Pelabuhan Tenau Kupang

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyebutkan bahwa pariwisata di NTT dirancang untuk menjadi destinasi kelas premium.

Oleh karena itu, kata Viktor, wisatawan asing yang berkantong tipis atau miskin tidak boleh datang dan berkunjung ke NTT.

Penobatan itu, lanjut Viktor, menunjukkan bahwa di setiap tempat di NTT ada atraksi keindahan alam dan budaya yang akan dipenuhi wisatawan asing dari berbagai negara.

“Karena itu, wisatawan yang datang itu harus kaya. Kalau yang miskin tidak boleh datang,” tandas Viktor.

“Saya sampaikan ke presiden, kalau wisatawan yang miskin, kami di NTT paling banyak begitu (miskin). Jadi kalau wisatawan miskin yang datang, kami sudah tidak mau lihat lagi,” tegas Gubernur NTT ini.