Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenkraf), Angela Tanoesoedibjo mengajak pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait untuk terus berinovasi mengembangkan sektor pariwisata di destinasi super prioritas. Hal itu disampaikan Angela saat meninjau view point di kawasan Parapuar, Labuan Bajo, NTT, Kamis (13/10).
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo ketika berkunjung ke kawasan yang berada di lahan milik Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) itu menekankan perlunya inovasi. Khususnya dalam hal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga masyarakat lebih bisa mengembangkan diri dalam berkarya.
“Kita perlu ada inovasi dan mengkaji kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk mendukung ekosistem baru saat ini bagi pengembangan kawasan di Parapuar yang nantinya dapat menjadi keunggulan dan berbeda dari KEK yang lainnya,” kata Wamenparekraf Angela, Kamis.
Selain itu, Angela juga berkesempatan mengunjungi Pulau Rinca dengan berbagai pengembangan sarana prasarana pariwisata seperti dermaga dengan desain yang terinspirasi bentuk fisik satwa komodo, jalur trakking baru berupa dek bagi pengunjung, museum dan pusat informasi bagi pengunjung, dan juga penginapan.
Ada pula gazebo dan pos jaga untuk peneliti, pemandu wisata, dan ranger.
Selanjutnya, Wamenparekraf berkunjung ke Green East, usaha yang bergerak dalam bidang agrikultur yang berdiri pada tahun 2020.
Green East menerapkan konsep pertanian secara hidroponik namun dengan cara yang sederhana dan efisien sehingga menjadi solusi ketersediaan sayur-sayuran dan buah-buahan di lahan yang kering di Labuan Bajo.
Turut mendampingi Wamenparekraf dalam kunjungan ini Direktur Mastra Kemenparekraf/Baparekraf Ika Kusuma, Direktur SDM ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Alex Reyaan, Direktur PD II Kemenparekraf/Baparekraf Harwan Ekoncahyo, Direktur Manajemen Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Zulkifli.
Kemudian Inspektur 2 Kemenparekraf/Baparekraf Bayu Aji, Direktur TKED Kemenparekraf/Baparekraf Yuana Rochma, Koordinator Strategi Promosi Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf Hafiz Agung, dan juga Direktur Utama BPOLBF, Shana Fathina.