Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan data terbaru terkait tren merokok di Indonesia, khususnya di kalangan remaja dan anak-anak. Hasilnya menunjukkan bahwa rokok elektronik atau elektrik kini menjadi pilihan utama dibandingkan rokok konvensional.

Berdasarkan data Global Adult Tobacco Survey (GATS), terjadi peningkatan signifikan penggunaan rokok elektrik hingga 10 kali lipat.

Dari 0,3 persen pada tahun sebelumnya, kini menjadi 3,0 persen. Hal ini diperkuat dengan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang menunjukkan peningkatan penggunaan rokok elektrik dari 0,06 persen menjadi 0,13 persen.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Eva Susanti, menyatakan kekhawatirannya terhadap pergeseran tren ini.

“Ada kemungkinan anak-anak mengalihkan penggunaan rokok konvensional kepada rokok elektronik,” ujarnya dalam media briefing ‘Hari Tanpa Tembakau Sedunia’ di Jakarta, Rabu (29/5).