Para delegasi Palestina menyatakan bahwa mereka bertemu dengan Paus untuk meminta perdamaian dan keadilan, bukan untuk memanipulasi kata-kata Paus.

Setelah pertemuan, Paus Fransiskus juga menyebutkan bahwa konflik antara Hamas dan Israel tidak lagi sekedar perang, tapi sudah berubah menjadi aksi terorisme. Salah satu anggota delegasi Palestina, Mohammed Halalo, mengatakan bahwa keluarganya menjadi korban serangan udara Israel.

Para delegasi Palestina juga meminta Paus Fransiskus untuk mengunjungi Gaza, yang direspons oleh Paus sebagai “ide yang baik” dan bahwa ia “berjanji” untuk berkonsultasi melalui saluran diplomatik untuk mempelajari waktu yang tepat untuk pergi.

Pertemuan tersebut berlangsung tak lama setelah Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata sementara selama empat hari. Selama masa ini, Hamas telah menyetujui pembebasan setidaknya 50 sandera yang diculik dengan imbalan pembebasan 150 wanita Palestina di bawah umur yang ditahan di penjara Israel.

Lebih dari 40 hari sejak perang dimulai, hampir 13.300 warga Palestina telah kehilangan nyawa mereka di Gaza, dimana sekitar 5.600 di antaranya adalah anak-anak. Di Israel, jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 1.200 orang.