Saat wanita tersebut menyela dengan menyebut manfaat potensial jika Gibran Rakabuming Raka menggantikan Prabowo, Ahok menolak pendapat tersebut dan mengkritik kinerja Gibran sebagai Wali Kota Surakarta.
Di akhir video, Ahok dengan nada keras menyatakan bahwa jika wanita tersebut memilih pasangan 02 (Prabowo-Gibran), maka pilihan tersebut tidak akan sesuai dengan harapannya dan ia akan menyesalinya.
Berpengaruh ke Ganjar-Mahfud
Pusat Informasi Politik (Puspenpol) juga turut menyayangkan sikap Ahok dalam video tersebut. Adrian Zakhary, direktur strategis Puspenpol, mengatakan bahwa sikap Ahok berpotensi merugikan pasangan Ganjar-Mahfud.
“Dari hasil pantauan Puspenpol di TikTok, video viral FYP Pak Ahok dengan seorang lansia berusia 82 tahun mendapat respon negatif dari netizen TikTok. Netizen menyayangkan sikap Pak Ahok yang berbicara dengan nada tinggi dan arogan dengan ibu itu. Hal ini juga berpotensi menggerus suara Ganjar Mahfud khususnya dari segmen kelompok minoritas,” kata Adrian.
Adrian juga menyatakan penyesalan atas perilaku Ahok yang mengkritik Jokowi dan Prabowo, mengingat Ahok sebelumnya mendapat dukungan dari keduanya. Ia menyoroti bahwa Ahok, yang sebelumnya mendapat kepercayaan dari Jokowi sebagai Komisaris Utama Pertamina setelah keluar dari penjara, sekarang menjadi salah satu penyerang pemerintah dan pendukungnya sendiri.
“Banyak netizen juga menyayangkan sikap Ahok yang menjelekkan Presiden Jokowi dan Pak Prabowo. Padahal Ahok dulu maju di DKI Jakarta bersama pak Jokowi didukung oleh Pak Prabowo juga kan, dan bisa jadi gubernur juga menggantikan Pak Jokowi,” tambahnya.
Pada awal Februari 2024, Ahok mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Komisaris Utama Pertamina. Keputusan ini dikaitkan dengan dukungannya kepada pasangan Ganjar-Mahfud dalam Pemilihan Presiden 2024.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.