Ketua Komnas HAM Taufan Damanik mengatakan pembentukan tim khusus berguna untuk menjawab rasa keadilan bagi korban terkait kasus kematian Brigadir J, akibat baku tembak sesama anggota polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Hal itu disampaikan Taufan saat menerima kedatangan Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Juli 2022. 

Gatot menemui Komnas HAM bersama petinggi Polri lainnya terkait dengan pengusutan kasus kematian Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

“Ini untuk menjawab rasa keadilan bagi korban dan keluarganya, termasuk bagi publik,” ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Jumat.

Baca Juga:  Panglima TNI Sebut Uang Lauk Pauk Prajurit sama dengan Anggota Polri Mulai 2024

Taufan menegaskan bahwa pengungkapan keadilan bagi korban maupun keluarga korban tersebut demi tegaknya hukum di Tanah Air. Karena itu perlu dibentuk tim khusus. 

“Yang perlu digarisbawahi adalah menjaga integritas hukum, terutama menjaga integritas Polri dan integritas Komnas HAM sebagai bagian dari lembaga pengawasan,” jelas Taufan.

Ke depan, kata dia, kedua instansi dalam hal ini Komnas HAM dan Polri bakal melakukan pertemuan-pertemuan intensif untuk memperdalam pekerjaan masing-masing dari tim khusus yang telah dibentuk.

Taufan Damanik juga menyambut baik langkah Kapolri yang melibatkan Komnas HAM dalam mengusut tuntas kasus tersebut. Hal itu dianggapnya sebagai salah satu bentuk keterbukaan instansi Bhayangkara.

Baca Juga:  Paus Fransiskus Tiba di Dili Timor-Leste, Disambut Presiden Ramos Horta dan PM Xanana Gusmao

Sementara itu, Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono mengatakan bahwa kedatangannya ke Komnas HAM untuk berkoordinasi.

“Jadi, kami berkoordinasi terkait langkah-langkah apa yang akan dilakukan,” kata Gatot.

Dalam mengungkap kasus tersebut, baik Polri maupun Komnas HAM sama-sama memiliki standar operasional tersendiri. Namun, kata Gatot, di lapangan nantinya kedua tim akan saling berkoordinasi.

Dia mengatakan, bila Komnas HAM membutuhkan data di laboratorium forensik atau kedokteran forensik, Polri, tegas Gatot, siap membantu tim Komnas HAM.