Selain itu, kata dia, saat ini pembangunan bangsa mengalami tantangan berat akibat pandemi COVID-19 dan hampir seluruh negara di dunia mengalami persoalan yang sama. Ia pun bersyukur saat ini keadaan menjadi lebih baik.

Ia mengatakan agama dan legislatif memiliki peran yang begitu penting dalam membangun karakter dan kesejahteraan bangsa karena persoalan bangsa saat ini begitu kompleks.

Ada setidaknya tiga persoalan bangsa yang harus menjadi perhatian serius, yakni kemiskinan, kualitas sumber daya manusia (SDM), dan pembangunan kekuatan ekonomi nasional.

Baca Juga:  Jokowi Sebut 2 WNI Positif Virus Korona

“Tiga hal ini yang menjadi fokus kegiatan APBN kita. Persoalan ini belum teratasi, kini ditambah lagi pandemi. Akibatnya, alokasi APBN mengalami refocusing dan pengurangan,” kata dia.

Kendati demikian, Gus Muhaimin mengatakan secara umum pertumbuhan ekonomi masih cukup baik, meskipun APBN tidak bisa menjadi penyangga tunggal pertumbuhan ekonomi.

“Jumlah penduduk kita yang banyak ternyata ada gunanya karena terjadi siklus ekonomi dari kebutuhan konsumsi harian. Di sisi lain, APBN kita mengalami pemasukan anggaran cukup bagus ketika iklim industri dan usaha baik. Karena pandemi, jumlah anggaran yang masuk dari penerimaan pajak mengalami penurunan signifikan,” ujarnya.

Baca Juga:  Dijemput Istri Baru, Eks Bupati Ngada Marianus Sae Hirup Udara Bebas

Oleh karena itu, kata dia, DPR memberikan keleluasaan penuh kepada eksekutif untuk benar-benar mengatasi keadaan pandemi dengan sebaik-baiknya.

“Pemerintah diberikan keleluasaan. Semua permintaan pemerintah tak ada yang tidak lolos di DPR. Semua parpol, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan keleluasaan yang besar. Ini untuk mengawal pembangunan nasional agar jalannya pemerintahan lebih efektif,” ucap Gus Muhaimin.