Ia berharap, dengan konsep pertanian regeneratif ini bisa berdampak baik pada ketahanan pangan dan berdampak pada peningkatan hasil pertanian di Golo Mori. Sehingga turut memperkuat rantai pasok sektor pariwisata.

“Dari hasil pertanian yang semakin meningkat dan konsisten bisa menjadi pemasok untuk pariwisata di Golo Mori bahkan sampai ke Labuan Bajo, jadi bapak ibu untuk berperan di sektor pariwisata tidak serta merta bapak ibu menjadi pelayan hotel, tapi bisa saja sebagai pendukung dari rantai nilai pariwisata,” kata Wamenparekraf Angela.

Baca Juga:  Harga Tiket Pesawat ke Labuan Bajo, Danau Toba dan Mandalika Turun 12-20%

 

Ketua Yayasan GoTo Impact Foun

golo mori, labuan bajo, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo
Wamenparekraf Angela meninjau kawasan Golo Mori, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (6/12/2023). Foto: dok. Kemenparekraf/Tajukflores.com

dation, Monica Oudang, mengatakan potensi pariwisata di Golo Mori sangat besar. Oleh karena itu GoTo Impact Foundation ingin mendukung dengan menyatukan para changemaker dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

Baca Juga:  Tanggapi Virus Corona, Jusuf Kalla Tulis Puisi Berjudul Corona Virus

“GoTo Impact Foundation sangat ingin mendukung bagaimana kita bisa menyatukan antara changemaker yang tidak hanya berasal dari Golo Mori atau dari Labuan Bajo, tapi juga dari seluruh Nusantara. Kami ingin menyatukan ini dengan kearifan lokal dan budaya lokal. Changemaker kami ini sudah tiga bulan berada di Golo Mori (untuk) bersama-sama berinovasi dan berkolaborasi,” kata Monica.

Turut mendampingi Wamenparekraf Angela, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto; dan Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina.