Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengungkapkan bahwa empat tokoh siap bertarung untuk merebut kursi Ketua Umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. Selain Ketua Umum Golkar saat ini, Airlangga Hartarto, Bamsoet menyebut bahwa dirinya bersama Bahlil Lahadalia dan Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) siap untuk maju dalam Munas Golkar Tahun 2024 ini.

“Setidaknya ada empat nama yang santer muncul sebagai calon Ketua Umum dalam Munas tahun ini, yaitu Pak Airlangga sendiri, Pak Agus Gumiwang, Pak Bahlil, dan saya sendiri,” ujar Bamsoet di Gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Bamsoet juga meminta doa restu agar dapat bertarung dengan baik dalam Munas yang rencananya akan digelar pada Desember 2024 mendatang.

“Kita banyak berdoa untuk itu,” tambahnya.

Namun demikian, Bamsoet menegaskan bahwa saat ini Partai Golkar sedang memastikan agar mendapatkan hasil yang diharapkan dalam Pemilu 2024, baik itu Pileg maupun Pilpres.

Selain itu, dia juga berharap agar situasi politik tetap kondusif, terutama dalam proses pelantikan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih.

“Semoga hasil pemilu sesuai dengan harapan kita semua, Presiden dilantik dengan lancar, dan suasana politik tetap kondusif. Setelah itu, kita bisa fokus membahas Munas,” tutup Bamsoet.

Bamsoet vs Airlangga

Bamsoet dan Airlangga sebelumnya bertarung sengit di pemilihan ketua umum Golkar tahun 2019. Namun, Bamsoet mengundurkan diri bursa calon ketua umum sebelum pembukaan Munas X Partai Golkar pada Desember 2019.

Airlangga kemudian ditetapakan sebagai nahkoda Golkar periode 2019-2024 dalam Munas X Partai Golkar.

Penetapan Airlangga dilakukan usai Ketua Sidang Munas, Azis Syamsuddin, mendengarkan penyampaian pandangan umum dari 34 DPD, ormas dan organisasi sayap, serta dari Dewan Pembina, Pakar, dan Kehormatan, yang semuanya menerima laporan pertanggungjawaban kepengurusan DPP periode sebelumnya.

Dalam pandangan umum yang berisikan 558 pemilik hak suara tersebut, semuanya sepakat bahwa Airlangga sebagai ketua umum.

Setelah tidak ikut serta dalam bursa pemilihan ketua umum Partai Golkar, Bamsoet kemudian ditunjuk Airlangga sebagai wakil ketua umum.

Informasi berkembang jika Bamsoet ‘dipaksa’ mundur dari bursa caketum karena diiming-imingi kursi ketua MPR RI, meski kabar itu ditepis oleh salah satu loyalis Bamsoet, Wakil Koordinator Bidang Kepartaian DPP Golkar Darul Siska.