Jakarta – Para calon legislatif (caleg) seperti Ade Armando dan Venna Melinda, mengungkapkan kekecewaan karena suara pemilihannya harus hangus akibat partainya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Perindo berpotensi tidak lolos ke Senayan.

Ketidaklolosan partai mereka disebabkan oleh ketentuan ambang batas parlemen sebesar 4 persen yang diatur dalam UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Ade Armando, caleg dari PSI, tak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas perolehan suara sementara partainya yang belum mencapai 4%. Lebih dari 25.000 suara pemilih berpotensi hangus.

“Saya tentu merasa kecewa,” kata Ade Armando kepada RRI, Kamis (23/2).

Ade juga menyesalkan ambang batas 4 persen yang dianggap sulit untuk dilewati oleh partai baru, menganggapnya sebagai upaya partai besar di DPR untuk menjegal partai baru.

Meski berpotensi tak lolos, Ade menegaskan komitmennya untuk tetap menyuarakan isu pemberantasan korupsi dan intoleransi, hal yang menjadi alasan banyak masyarakat memilihnya.

Ia memastikan bahwa aspirasi pemilihnya tidak sia-sia. Pasalnya, dia dan partainya (PSI) tetap berkomitmen berjuang untuk kepentingan masyarakat, meskipun PSI tidak masuk parlemen.

“Selama ini, Saya selalu memperjuangkan soal pemberantaras korupsi dan banyak bicara soal intoleransi. Inilah kemungkinan yang menyebabkan banyak masyarakat yang memilihnya,” tutur Ade.

Hal serupa dirasakan Venna Melinda, caleg dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Meski kecewa, ia yakin para pendukungnya memahami situasi.

Venna Melinda selama dua periode duduk sebagai wakil rakyat mewakili Partai Demokrat, tapi pada Pemilu 2019 memutuskan pindah ke Partai NasDem dan tetap maju dari daerah pemilihan Jawa Timur VI (Kabupaten Tulungagung, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Blitar). Sayangnya, pada Pileg 2018, dia gagal ke Senayan.

Pada Pileg 2024 ini, Venna Melinda kembali maju di Dapil Jatim VI meliputi Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Kediri dan Kota Kediri. Kali ini, Venna mencalonkan diri lewat Partai Perindo, dan lagi-lagi ia gagal ke Senayan.

“Pemilih saya sudah tahu bagaimana saya berjuang selama dua periode sebelumnya menjadi anggota DPR RI. Saya akan tetap memperjuangkan kepentingan masyarakat dari luar parlemen bersama sejumlah program prorakyat Partai Perindo,” kata Venna Melinda, Kamis (22/2/2024).

Di sisi lain, Sembilan dari 18 partai nasional telah melewati ambang batas parlemen 4% berdasarkan real count KPU sementara. PDIP memimpin perolehan suara, disusul Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, PAN, PPP, dan Demokrat.

Namun, di sisi lain, sejumlah partai seperti Partai Ummat, Partai Perindo, Partai Bulan Bintang, Partai Garda Republik Indonesia, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Buruh, PSI, dan Partai Gelora terancam gagal lolos ke Senayan.