Tajukflores.com – Klub Persija Jakarta hingga saat ini tidak punya stadion sendiri. Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan bahwa saat dirinya menjadi Gubernur, dia ingin membangun stadion, tapi keinginannya gagal. Ahok lantas mengungkapkan penyebab utama kegagalannya.
Ahok mengatakan pihaknya menyadari bahwa Persija Jakarta adalah tim yang tidak memiliki kepemilikan saham oleh Pemerintah Provinsi DKI.
“Saat saya melihat pembangunan Taman BMW oleh Pak Fauzi Bowo, yang kini telah menjadi tempat berdirinya Stadion JIS, saya menyadari bahwa proyek tersebut sudah direncanakan sejak era pemerintahan beliau,” ungkap Politikus PDIP ini dikutip dari kanal Youtube Merdekadotcom, Minggu (12/5).
Ahok mengemukakan meskipun pada saat itu mereka telah merencanakan pembangunan stadion, namun terdapat kendala lahan dan masalah hukum yang menghambat proses tersebut.
“Dari awal, rencananya adalah menyerahkan pembangunan stadion kepada PT Ancol sebagai bagian dari kompensasi atas tanah reklamasi yang telah diberikan kepada mereka,” ungkapnya.
Menurut Ahok, satu syaratnya adalah bahwa 15 persen dari tanah reklamasi yang dijual oleh PT Ancol akan digunakan untuk membangun stadion tersebut.
Konsepnya adalah menjadikan stadion sebagai markas bagi Persija, lengkap dengan toko suvenir dan area komersial lainnya.
“Namun, dalam rencana itu, Persija seharusnya memiliki saham sebagai bentuk kepemilikan. Kami ingin agar Pemerintah Provinsi DKI memiliki saham di Persija, namun tetap memperhatikan kepentingan klub,” jelasnya.
Ahok juga mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI mendapatkan 20-30 persen dari keuntungan atau diberikan 10 persen saham sebagai penghargaan atas kontribusinya.
Ini akan membuat Presiden Persija menjadi figur yang kaya secara finansial, dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghibahkan stadion tersebut sebagai BUMD.
Sayangnya, rencana tersebut tidak dapat direalisasikan karena sengketa lahan dan gugatan terkait reklamasi yang masih berlanjut.
“Kami percaya bahwa uang dari reklamasi seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat, bukan hanya untuk pembangunan infrastruktur,” tegasnya.
Ahok menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seharusnya mengelola Persija seperti perusahaan yang baik, dengan memberikan informasi yang transparan kepada warga Jakarta.
“Hal ini akan membuat warga Jakarta bangga, meskipun gaji anggota tim Persija mungkin lebih besar. Persija seharusnya memiliki stadion sendiri, dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemegang saham yang menjaga kepentingan klub,” paparnya.
Politisi PDIP itu berharap penyelesaian masalah ini dapat dicapai melalui manajemen hukum yang tepat, jika tidak, Persija berisiko kehilangan stadionnya.
“Saya ingin bertanya, berapa nilai Persija saat ini? Sebagai pemegang saham baru, pemerintah provinsi harus mempertimbangkan nilai aset seperti stadion ini,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.