Labuan Bajo – Jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Pariwisata Nomor SKET/5/HK.01.02/S/INS/2024 tentang Satuan Tugas Manajemen Krisis Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang berlaku sejak tanggal 06 Desember 2024.
Surat Keputusan ini membentuk Satuan Tugas Manajemen Krisis, yang selanjutnya disebut Satuan Tugas. Satuan Tugas yang dimaksud memiliki beberapa tugas yaitu;
1. Persiapan Awal
- Mengidentifikasi dan menganalisis potensi risiko krisis yang mungkin terjadi selama periode libur natal 2024 dan tahun baru 2025; dan
- Menyusun rencana kontingensi untuk masingmasing jenis risiko yang telah diidentifikasi.
2. Koordinasi dan Komunikasi
- Mendirikan pusat komando krisis yang akan menjadi pusat koordinasi dan komunikasi selama periode libur natal 2024 dan tahun baru 2025; dan
- Menjaga komunikasi yang efektif antara semua anggota satuan tugas dan instansi terkait.
3. Penanganan Kemacetan di Destinasi Wisata; bekerja sama dengan pihak Dinas Pariwisata, Kepolisian, dan Dinas Perhubungan setempat untuk mengatur dan mengendalikan arus lalu lintas di sekitar destinasi wisata.
4. Penanganan Kecelakaan Transportasi dan Kecelakaan di Tempat Wisata
- Membentuk tim tanggap darurat yang siap merespon kejadian kecelakaan transportasi dan kecelakaan di tempat wisata; dan
- Melakukan kampanye edukasi keselamatan kepada wisatawan dan pelaku industri pariwisata.
5. Penanganan Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
- Bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk pemantauan cuaca secara terus-menerus; dan
- Memanfaatkan sistem peringatan dini BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menginformasikan wisatawan, pelaku industri pariwisata dan masyarakat tentang potensi bencana alam di destinasi wisata.
6. Pengelolaan Informasi dan Media
- Membuka pusat informasi untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada wisatawan dan media;
- Mengeluarkan siaran pers secara berkala untuk memberikan update tentang situasi dan langkahlangkah yang diambil oleh satuan tugas; dan
- Menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi dan menjawab pertanyaan dari masyarakat secara cepat dan efisien.
7. Evaluasi dan Tindak Lanjut
- Melakukan evaluasi menyeluruh setelah periode libur natal 2024 dan tahun baru 2025 untuk menilai efektivitas penanganan krisis;
- Menyusun laporan lengkap tentang kejadian, penanganan, dan rekomendasi untuk perbaikan di masa depan; dan
- Melakukan penyesuaian dan perbaikan pada rencana kontingensi dan Standar Operasional Prosedur berdasarkan hasil evaluasi.
Surat Keputusan ini dibaca pada Rapat Koordinasi Satgas (Satuan Tugas) Nataru (Natal & Tahun Baru) Kementerian Pariwisata yang dilaksanakan pada Selasa (10/12/2024) secara daring, yang dipimpin oleh Fadjar Hutomo Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenpar.
“Hari ini merupakan rapat perdana koordinasi satgas nataru, selanjutnya kami akan menyelenggarakan rapat lanjutan untuk sosialisasi sekaligus melakukan monitoring persiapan awal terhadap surat keputusan ini, serta kesiapan dari destinasi wisata. Tentunya kita akan mengundang seluruh kepala dinas pariwisata kabupaten kota dan provinsi seluruh indonesia, beserta asosiasi, dan BMKG akan menjadi salah satu narasumber. Agar kita sama-sama bisa menyiapkan mitigasi, terutama pada fenomena cuaca saat ini. Kita perlu memberikan beberapa perhatian khusus terhadap beberapa destinasi berdasarkan pergerakan wisatawan. Pusat perhatian lebih khusus pada pintu masuk Bandara dan penyebrangan,” ujar Fadjar
Fadjar melanjutkan adapun titik lokasi posko angkutan Nataru 2024/2025 di Bandara dan di Pelabuhan dan akan diberlakukan mulai 18 Desember 2024 sampai dengan 05 Januari 2025.
Pada kesempatan yang sama Frans Teguh, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores menyampaikan Posko Nataru tahun ini akan fokus pada memperkuat kolaborasi dengan stakeholder di wilayah koordinatif untuk mendukung kelancaran aktivitas wisata.
“Kami dari BPOLBF akan fokus pada wilayah koordinatif terutama pintu masuk bandara komodo labuan bajo dan pelabuhan marina, kami akan berintegrasi dengan posko yang ada bandara dan pelabuhan baik di Labuan Bajo maupun di 11 kabupaten wilayah koordinatif. Kami juga berkoordinasi terkait teknis lapangan bersama Pemerintah Daerah wilayah koordinatif, Basarnas, BMKG, KSOP, Bandara, BNPB, serta Asosiasi. TIC yang ada di kantor BPOLBF juga tetap diaktifkan,” jelas Frans
Tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Satgas (Satuan Tugas) Nataru (Natal & Tahun Baru) Kementerian Pariwisata ini akan berlanjut dengan rapat sosialisasi bersama para Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kota dan Provinsi seluruh Indonesia.
Kegiatan ditutup dengan diskusi dan koordinasi persiapan selama Libur Nataru 2024/2025, terkait penginputan data dan informasi melalui aplikasi SISPARNAS.
SISPARNAS sendiri merupakan sebuah platform data keberadaan obyek wisata, atraksi dan ketersediaan infrastruktur pendukung dari seluruh regional di Indonesia, menggunakan inovasi teknologi big data dan pendekatan adaptif untuk memetakan, baik potensi maupun penguatan sektor pariwisata, menghasilkan informasi indikator kepariwisataan guna data dukung pengambilan kebijakan sebagai fasilitas pelayanan yang disediakan untuk pelaku pariwisata dan pemerintah daerah sesuai dengan amanat Undang-undang No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan.
Selama libur Nataru 2024/2025, aplikasi ini akan menjadi platform dalam mengupdate berbagai informasi seputar kepariwisataan di berbagai destinasi yang ada di Indonesia (termasuk Labuan Bajo, NTT) baik dari segi aksesibilitas, amenitas, daya tarik wisata, manajemen krisis, dan infografis kunjungan wisatawan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.