Tajukflores.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat di 21 provinsi di Indonesia terkait potensi hujan lebat disertai petir pada hari Rabu (10/7) ini.

Peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi dampak bencana yang dapat ditimbulkan.

Provinsi-provinsi yang diprakirakan akan mengalami hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang adalah: Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Sementara itu, masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) diingatkan untuk waspada terhadap potensi angin kencang.

Baca Juga:  Mengenal Kota Ruteng, Lokasi Kampanye Akbar Ganjar di NTT

Di wilayah Timur Indonesia, Papua diprediksi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dan Papua Barat diprakirakan hujan lebat. Sulawesi Selatan juga diprediksi akan mengalami hujan sedang hingga lebat.

Selain itu, beberapa ibu kota provinsi di Indonesia diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas ringan pada siang hari ini, antara lain Bengkulu, Gorontalo, Palangkaraya, Samarinda, Tanjung Pinang, Ambon, Ternate, Kota Jayapura, Manokwari, Pekanbaru, Kendari, dan Medan. Kota Pontianak diprakirakan hujan disertai petir.

Beberapa kota seperti Banda Aceh, Serang, Jambi, Bandung, Semarang, Banjarmasin, Tarakan, Bandar Lampung, Mataram, dan Mamuju diprediksi berawan, sedangkan Kota Padang diperkirakan berawan tebal pada siang hari ini.

Ibu kota provinsi lainnya diprakirakan cerah berawan, termasuk Palembang, Makassar, Kupang, Pangkal Pinang, dan Jakarta Pusat. Kota Surabaya, Yogyakarta, dan Denpasar diprediksi cerah dengan suhu rata-rata 23-31 derajat Celcius.

Baca Juga:  Hercules Lantik Pengurus Baru DPP GRIB Jaya Periode 2024-2029, Diisi oleh Akademisi dan Politisi

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa potensi dampak bencana akibat hujan di sejumlah wilayah Indonesia masih tinggi, meskipun sudah mulai memasuki musim kemarau.

“Potensi peningkatan hujan dipicu oleh adanya beberapa dinamika atmosfer yang masih aktif berada di wilayah Indonesia, yakni fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin, hingga pola sirkulasi siklonik dan La Nina juga semakin memperkuat potensi pembentukan awan penghujan,” jelas Guswanto.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti informasi terbaru dari BMKG terkait cuaca dan potensi bencana di wilayah masing-masing.