Jakarta – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadinya tsunami pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di Tuban, Jawa Timur.

“Masyarakat tidak perlu takut tsunami karena gempa ini memiliki Magnitudo yang tidak sampai di level tsunami besar. Artinya, kelaziman tsunami itu berada di Magnitudo 7 sehingga ini dengan kekuatan 6,5 belum cukup kuat untuk memicu sesar laut,” kata Daryono pada Sabtu (23/3).

Daryono mencatat hingga Sabtu pagi ini, telah terjadi 149 gempa susulan pasca gempa di Tuban. “Gempa susulan masih akan terjadi lagi, meskipun tren dan pola aktivitas sudah mulai menurun,” ujarnya.

Ia tidak dapat memastikan kapan gempa susulan akan berakhir karena karakteristik setiap gempa berbeda-beda.

“Itu sulit diprediksi. Namun demikian ini ada pola-pola aktivitas masih jarang, ini akan segera berakhir,” imbuhnya.

Baca Juga:  Rusa Kerap Dicuri, Pol Air Tingkatkan Patroli di TNK

BMKG terus mencermati potensi gempa susulan meskipun trennya sudah mulai menurun. Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

Daryono menjelaskan bahwa selama ini gempa kerap terjadi di selatan daratan pulau Jawa, seperti gempa megathrust di Yogyakarta dan Cianjur.

“Namun, kini wilayah tengah dan utara pulau Jawa juga menjadi ancaman gempa. Sehingga masyarakat harus mewaspadainya dan membangun rumah dengan struktur yang kuat dan tahan gempa,” pungkasnya.

Sebelumnya, BMKG mencatat, pusat gempa Tuban terjadi di timur laut Tuban, Jawa Timur. Gempa tersebut terjadi tiga kali pada Jumat, 22 Maret 2024.

Pertama pukul 11.22 WIB, dengan kekuatan 6,0 skala richter (SR). Kemudian gempa kembali dirasakan pada pukul 12.31 WIB dengan kekuatan 5,0 SR.

Baca Juga:  Fraksi PAN Minta Umat Islam Tak Terprovokasi Pernyataan Pendeta Hindu Soal Rebut Makkah

Setelah terjadi dua kali gempa, ditambah gempa susulan sebanyak 32 kali, gempa skala besar kembali mengguncang di timur laut Tuban lebih besar. BMKG mencatat gempa ketiga yang terjadi pada pukul 15.52 WIB sebesar 6,5 SR.

Gempa ketiga kalinya tersebut sempat membuat panik warga Surabaya. Sebab secara durasi getarannya terasa lebih lama. Terpantau, para karyawan gedung perkantoran di wilayah Surabaya utara berhamburan ke luar ruangan.

Dari berbagai laporan tersiar, gempa juga membuat pengunjung pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza di Jalan Tunjungan-Embong Malang berlarian keluar.

Mereka berkumpul di Jalan Embong Malang sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Sebuah rumah di Jalan Ngaglik dilaporkan roboh akibat guncangan gempa tersebut. Adapun sebagian kecil dinding Rumah Sakit Universitas Airlangga retak.